dia perempuan dalam beku
terkadang hanya cacian umpatan
singgah menyapa
tak semua bisa mengerti
tak semua bisa menyelami
hanya prasangka senantiasa menghampiri
tanpa peduli air mata yang mengalir
atau kehampaan yang menyelimuti
dia perempuan dalam beku
pemilik kehidupannya sendiri
bukan milik siapa saja
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!