Mohon tunggu...
Noer Wahid
Noer Wahid Mohon Tunggu... Penulis lepas di usia senja - Wakil Ketua Persatuan Perintis Kemerdekaan Indonesia Cabang Sumut - Ketua Lembaga Pusaka Bangsa -

Seorang sepuh yang menikmati usia senja dengan aksara. E-mail ; nurwahid1940@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Ketika Itu "Hanya Ada Kemauan Melawan"

10 Januari 2018   18:13 Diperbarui: 10 Januari 2018   19:09 981
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
peterkasenda.wordpress.com

Disaat itu saya menangis, begini inilah pengorbanan yang saya berikan untuk suatu perjuangan. Memimpin unjuk rasa dalam keadaan lapar, anak-anak di rumah pun belum makan namun, amanah tetap saya jalankan.

Tetapi, sesudah itu apa yang saya bisa dapatkan dari PDI Perjuangan atas segala  perjuangan dan pengorbanan yang saya berikan. Tidak ada !

Malah, saya dilupakan oleh PDI Perjuangan. Sudah 21 (duapuluh satu) tahun lamanya PDI Perjuangan berkiprah tidak satu pun jabatan atau kedudukan yang saya emban di dalam partai. Padahal, kalau dipikir-pikir sayalah yang menjadi bidannya secara tidak langsung atas lahirnya PDI Perjuangan tersebut.

Kami yang ada di Medanlah yang lebih dahulu melakukan perlawanan baru disusul oleh Jakarta yang mengadakan unjuk rasa pada tanggal 21 Juni 1996, bertepatan dengan hari wafatnya Bung Karno.

Kini banyak orang-orang pendatang baru, pahlawan-pahlawan kesiangan, yang menguasai partai. Sewaktu kami berjuang dahulu dimana mereka ? Sudah aman baru ramai-ramai masuk partai, selagi masih gawat semuanya menghindar.

Dan, tulisan ini sekaligus untuk dipersembahkan kepada Partai PDI-Perjuangan yang berulang tahun ke 45 (10 Januari 1973 -- 10 Januari 2018).

Semoga cita-cita PDI-Perjuangan dalam memajukan dan membela rakyat Indonesia semakin meningkat dan lebih solid. 

Merdeka!! ***

Ilustrasi (uqes.com.au)
Ilustrasi (uqes.com.au)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun