Mohon tunggu...
Noer Wahid
Noer Wahid Mohon Tunggu... Penulis lepas di usia senja - Wakil Ketua Persatuan Perintis Kemerdekaan Indonesia Cabang Sumut - Ketua Lembaga Pusaka Bangsa -

Seorang sepuh yang menikmati usia senja dengan aksara. E-mail ; nurwahid1940@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Menyebarkan Bela Negara dalam Hari dan Makna

18 Desember 2017   11:55 Diperbarui: 18 Desember 2017   12:20 1221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar (jejaring.net)

Secara teknis, Bela Negara itu perlu dikembangan dari satu rencana ke rencana lain, dari satu konsepke konsepyang lain, karena wilayah Negara kita sangat luas yang terdiri dari pulau-pulau yang terpisah-pisah. Bisa saja suatu rencana atau suatu konsepuntuk suatu daerah tidak mungkin diterapkan di daerah lain.  

Maka di dalam Bela Negara itu tidak bisa dilaksanakan sekaligus dalam satu rencana atau satu konsepyang universalkarena nanti bisa terbentur dengan masalah setempat. Lagi pula yang diikutsertakan dalam Bela Negara itu warga negara yang jumlahnya cukup banyak dan mereka itu bukanlah militersemuanya.  

Sedangkan, di militer saja banyak kemahiran itu dicapai secara berjenjang, artinya tidak bisa dicapai sekaligus dalam satu latihan. Kunun lagi masyarakat sipilyang "dimiliterkan" maka yang demikian itu merupakan satu kendala dalam mencapai jenjang kemahiran.

Sementara, kita mengetahui bahwa Bela Negara ini merupakan kewenangan dari Kementerian Pertahanan RI sehingga proyekitu rasanya tidak mungkin digarap sendirian saja oleh Kementerian tersebut. Kementerian Pertahanan RItersebut perlu dibantu dalam pelaksanaan Bela Negara, terlebih lagi ketika ingin diterapkan di daerah-daerah.

Akhirnya Kementerian Pertahanan RIterpaksa melimpahkan kewenangannya kepada Kodam-Kodam setempat. Disanalah mungkin banyak timbul deviasidalam pelaksanaannya karena pelatihannya lebih banyak difokuskanpada latihan militer sehingga makna yang sesungguhnya dari Bela Negara itu tidak tercapai.

Untuk mengantisipasijangan sampai terjadinya deviasi tersebut maka diharapkan pihak Kodam mampu mempersiapkan pula konsep ideologisdalam Bela Negarayaitu yang menyangkut dengan ideologi Pancasilabeserta dengan seperangkat substansi-substansi ideologiyang lainnya.

Satu hal yang perlu diingatkan bahwa di Kodam-Kodam itu selama ini tidak ada apa yang dinamakan mesin ideologi, yang ada hanyalah mesin perang. Jadi, disini orang-orang Kodam jangan menganggap dirinya representatifdalam menyampaika ideologi Pancasila dengan segala aspekdan aspirasinya itu.

Dalam masalah ideologi itu diserahkan saja kepada mereka yang memang diakui mempunyai pengetahuan dan wawasan yang cukup mendalam tentang ideologi Pancasila itu agar audiens(wajib Bela Negara) itu tidak salah kaprah memahami ideologitersebut.***   

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun