Pada tulisan terdahulu yang berjudul "Apakah Soeharto Layak Menyandang Gelar Pahlawan Nasional"disitu ada disinggung hal Perintis Kemerdekaan Indonesia(jangan disingkat) yang menurut hemat kita perlu juga diturunkan sebuah tulisan untuk mengungkapkan siapa sebenarnya mereka itu. Â
Sekarang ini nama Perintis Kemerdekaanitu banyak diabadikan pada nama jalan sampai ke tingkat Kecamatan. Tetapi, banyak sekali orang tidak mengetahui siapa sebenarnya Perintis Kemerdekaan itu. Bahkan, ada yang beranggapan Perintis Kemerdekaan itu sama dengan Veteran.
Sudah pasti tidak sama, Perintis Kemerdekaan itu berbeda dengan Veteran dan perbedaannya terletak pada masa perjuangannya. Perjuangan Veteransesudah Proklamasi sampai datangnya Konperensi Meja Bundar (KMB).
Cikal bakal kaum Perintis Kemerdekaanitu berawal dari Pemberontakan Rakyat di tahun 1926/1927 sampai datangnya Proklamasi 17 Agustus 1945. Dalam eraini ada empat kelompok yang diakui sebagai Perintis Kemerdekaan Indonesia.
Pertama, mereka yang melakukan Pemberontakan melawan Penjajah Kolonial Belanda di tahun 1926/1927. Lebih dari 10 (sepuluh) Pemberontakan semuanya.
Kedua, mereka Anak Buah Kapal (ABK), semuanya pribumi, yang memberontak diatas Kapal Perang Belanda HR.MS. De Zeven Provincien diawal tahun 1933.
Ketiga,mereka prajurit PETAyang melakukan pemberontakan di Blitar terhadap Tentara Pendudukan Jepang diawal tahun 1945.
Keempat, mereka yang tergabung dalam partai-partai politik pada masa penjajahan Belanda dan terlibat dalam Pergerakan Kebangsaanlalu, sempat ditangkap, dipenjarakan, atau dibuang Belanda ke Boven Digul, Papua, dihulu Merauke.
Keempat komponenitulah yang menjadi teras kaum Perintis Kemerdekaankita tetapi, yang mau kita angkat disini menjadi pembahasan dalam risalah ini adalah komponenyang pertama saja. Tidak mungkin keempat komponenitu dibahas sekaligus dalam satu risalah ringkas seperti yang kita sajikan sekarang ini.
Pemberontakan rakyat melawan penjajahan Kolonial Belanda di tahun 1926/1927 itu berawal dari Pemberontakan Jakarta yang meletus pada tanggal 12 Nopember 1926. Hanya sehari saja dan kemudian dapat ditumpas Belanda.
Belanda merasa terkejut karena besoknya, 13 Nopember 1926, meletus pula di Banten suatu pemberontakan besar. Pemberontakan Bantenini berjalan hampir satu bulan lamanya. Belanda mengalami kesulitan untuk memadamkannya.