Agama yang syarat akan doktrin – doktrin ortodok dan membelenggu terhadap suatu Zat Tunggal yang mampu mencipta serta ditakuti keberadaan-Nya menjadi kendaraan lapis baja yang tak dapat dibendung ketika ingin menghancurkan lawan perang dalam berpolitik serta dapat digunakan dalam menggalang dan memperoleh dukungan serta kekuasaan yang kotor dengan hal – hal naif yang dibungkus dalam balutan nama Tuhan. Hal ini berkaitan erat dengan doktrin – doktrin yang dibangun pada massa lalu dengan mengatas namakan Tuhan dan memperoleh ganjaran kebaikan dalam alam kenikmatan (katanya !).
Sebuah kebijakan politik dapat terlahir atas nama sebuah agama dan sebuah hukum agama tercipta atas suatu kepentingan politis, sehingga satu sama lain tak dapat dipisahkan dan keduanya akan saling menutupi dan mendukung keberadaannya dalam mempertahankan kekuasaan yang dijalani oleh suatu rezim atau orde yang berkuasa. Dan hal inilah merupakan senjata yang paling ampuh serta membahayakan dalam suatu sistem belenggu dunia layaknya pisau bermata dua yang siap menikan dan merobek jantung lawan politik yang menghadang dan dapat pula berfungsi sebagai predator yang siap memangsa lawan – lawan yang tak sepaham.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H