Rabies adalah penyakit mematikan pada manusia yang hampir semua kasusnya ditularkan melalui gigitan hewan, terutama anjing, yang telah terinfeksi virus rabies
Tentu semua orang tahu tentang rabies, bukan? Ya, rabies merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus yang menyerang susunan syaraf pusat. Penyakit ini sering disebut dengan anjing gila karena 99% hewan yang menularkan rabies ke manusia adalah anjing.
Di Indonesia, penyakit ini tercatat dilaporkan di 26 provinsi. Hanya beberapa provinsi di Pulau Jawa, seperti DKI Jakarta, Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Timur; serta provinsi lain seperti Kepulauan Riau, Bangka Belitung dan provinsi-provinsi yang ada di Papua saja yang selama ini tidak mendeteksi adanya kasus rabies.Â
Lantas, bagaimana virus ini bisa masuk ke tubuh kita? Virus rabies ditularkan melalui air liur yang mengandung virus dan masuk melalui gigitan, jilatan pada luka terbuka atau luka baru, atau melalui mukosa tubuh, seperti mata dan mulut.Â
Rabies sangat berbahaya karena menyerang susunan syaraf pusat dan menyebabkan peradangan pada otak. Jika sudah timbul gejala yang mengarah kepada penyakit ini, biasanya selalu berakhir dengan kematian, baik pada hewan maupun pada manusia. Faktanya, rabies diperkirakan menyebabkan kematian 59.000 orang setiap tahun secara global. Hal ini berarti setiap 9 menit terdapat kematian satu orang akibat rabies, yang kebanyakan korbannya adalah anak-anak.
Namun, sebenarnya penyakit ini bisa dicegah dengan mudah. Bagaimana caranya? Simak video yang diproduksi oleh organisasi kesehatan dunia atau World Health Organization (WHO) di bawah ini dan ulas bagaimana cara mencegah penularan rabies ke tubuh kita jika kita digigit anjing.
Mencuci luka dengan air mengalir dan sabun selama 15 menit merupakan tindakan penting pertama ketika digigit anjing
Apa penanganan orang yang digigit oleh hewan yang tertular rabies?
Luka gigitan hewan tertular rabies atau luka segar terbuka yang terkena air liur hewan yang diduga tertular rabies harus segera dicuci dengan sabun dan air mengalir selama 15 menit. Penanganan medis harus segera didapatkan untuk menjamin keselamatan korban. Pemberian vaksin anti rabies (VAR) secara lengkap harus dilakukan jika diketahui bahwa pemeriksaan sampel dari hewan yang diduga tertular rabies menghasilkan hasil pemeriksaan laboratorium yang positif. VAR biasanya bisa didapatkan di fasilitas kesehatan setempat, seperti di puskesmas, rumah sakit, ataupun rabies center di daerah endemik rabies.Â
Â
Apa yang harus dilakukan pada hewan yang diduga tertular rabies?
Sebaiknya, hewan yang diduga tertular rabies harus segera ditangkap dan dikandangkan atau diikat. Laporkan kejadian gigitan kepada petugas puskesmas, dokter hewan, petugas kesehatan hewan, atau petugas dinas yang berkaitan dengan peternakan dan kesehatan hewan setempat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H