Kelompok kepentingan adalah organisasi infrastruktur yang memiliki kepentingan sama terhadap kebijakan politik suatu negara. Kelompok kepentingan dapat dan memiliki wewenang dalam menghimpun dana maupun tenaga dalam melakukan tindakan politik yang bersifat independen atau tidak bergantung pada anggaran negara.
Peranan kelompok kepentingan sebagai organisasi infrastruktur adalah memperjuangan suatu kepentingan yang dimiliki oleh masyarakat umum maupun golongan kelompok tersebut. Contoh kelompok kepentingan dalam organisasi infrastruktur politik adalah lembaga swadaya masyarakat (LSM), serikat dagang, serikat buruh, dan kelompok kepentingan lainnya.
Berdasarkan apa yang telah dijelaskan diatas mengenai pengertian Kelompok Penekan dan Kelompok Kepentingan maka dapat disimpulkan bahwa kedua kelompok ini memiliki keterkaitan dengan keberadaan partai-partai politik terutama di dalam menghadapi situasi tertentu seperti Pemilu, Pilpres, dan Pilkada. Berikut ini adalah keterkaitan kedua kelompok tersebut dengan partai-partai politik:
1. Dukungan Terhadap Partai Politik
Kedua kelompok ini baik kelompok penekan maupun kelompok kepentingan sama-sama bisa memberikan dukungan mereka kepada partai politik ketika Pemilu sedang berlangsung. Mereka bisa mendukung partai politik yang menurut mereka memiliki tujuan yang sama dengan kelompok mereka. Selain itu mereka juga mendukung partai politik yang menurut mereka bisa menyalurkan aspirasi mereka mengenai kebijakan suatu negara ketika partai itu nantinya terpilih.
Kedua kelompok ini sebenarnya cukup menguntungkan suatu partai politik ketika didukung oleh kelompok-kelompok ini. karena dukungan yang mereka berikan tentunya akan sangat menguntungkan suatu partai. Dukungan yang dapat diberikan oleh kedua kelompok ini diantaranya adalah dukungan dana, kampanye, dan lain sebagainya.
2. Berpengaruh Terhadap Agenda Politik Suatu Partai
Kedua kelompok ini bisa saja memberikan pengaruh pada agenda politik suatu partai. Karena ketika kedua kelompok ini mendukung suatu partai maka mereka akan memperjuangkan agar isu-isu yang mereka bahas di kelompok mereka bisa direalisasikan oleh partai politik yang mereka dukung.
Sehingga ketika mereka mendukung suatu partai politik maka mereka berharap bisa merealisasikan tujuan yang mereka inginkan di kelompok mereka. Sehingga tentunya bisa saja keberadaan kedua kelompok ini yang mendukung suatu partai politik bisa mempengaruhi agenda politik suatu partai.
3. Berpengaruh Terhadap Kebijakan yang Dibuat
Kedua kelompok ini bisa saja mempengaruhi suatu kebijakan yang dibuat. Karena kedua kelompok ini bisa saja memberikan masukan berupa data ataupun argumen kepada partai politik agar bisa memutuskan suatu kebijakan yang dapat menguntungkan rakyat. Sehingga bisa disimpulkan keberadaan kedua kelompok ini bisa mempengaruhi suatu kebijakan yang dibuat.