Stimulasi pada aspek berfikir
Guru bisa memberikan contoh soal dalam bentuk problem solving, sehingga nantinya guru bisa melihat kemampuan murid-muridnya dalam berfikir mengenai masalah yang terjadi, dan melihat bagaimana cara mereka menyelesaikan masalah tersebut.
Stimulasi pada aspek intelegensi
Guru bisa memberikan contoh permasalahan yang sedang terjadi di lingkungan sekitar sekolah. Lalu guru bisa menugaskan muridnya untuk mencari solusi untuk menyelesaikan masalah tersebut. Sehingga nantinya guru bisa menilai kemampuan intelegensi murid-muridnya. Semakin tepat dan cepat seorang murid dalam mencari solusi maka semakin tinggi intelegensi yang ia miliki.
Stimulasi pada aspek minat
Guru bisa mengadakan diskusi ringan dengan murid-muridnya mengenai pembelajaran seperti apa yang menarik bagi mereka, dan mengenai bagaimana minat mereka dalam belajar. Sehingga nantinya berdasarkan hasil diskusi ini guru bisa mengetahui minat belajar murid-muridnya.
 Sehingga ia bisa menentukan metode pembelajaran yang sesuai dengan minat para muridnya. Sehingga diharapkan nantinya akan meningkatkan minat belajar murid-muridnya,
Stimulasi pada aspek motivasi
Guru bisa memberikan pujian dan apresiasi kepada muridnya yang memiliki prestasi yang bagus, kepada murid yang rajin, dan lain sebagainya. Sehingga nantinya murid yang memang sekiranya malas bisa termotivasi untuk menjadi anak yang berprestasi dan rajin.Â
Sehingga nantinya motivasi belajar murid-muridnya bisa meningkat. Sehingga nantinya muridnya lebih bersemangat dalam belajar, lebih mudah dalam memahami pelajaran, dan lebih mudah dalam menguasai pelajaran. Sehingga nantinya target belajar yang telah disusun oleh guru bisa tercapai, dan semuanya muridnya berhasil dalam belajar.
Stimulasi pada aspek memori