Mohon tunggu...
Wahdah Dhiyaul Akrimah
Wahdah Dhiyaul Akrimah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat FK-KMK Universitas Gadjah Mada

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Ora Gudiken Ora Nyantri: Benarkah ini Implementasi "Kebersihan Sebagian dari Iman"?

26 September 2024   16:02 Diperbarui: 26 September 2024   16:04 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kondisi kamar tidur, kamar mandi, dan jemuran di salah satu pondok pesantren (Sumber: dokumen pribadi)

Ketiga, lingkungan pondok yang berada dekat dengan sungai dan lahan kosong. Kamar yang letaknya langsung menghadap ke sungai memudahkan santri untuk melakukan bersih diri di sana. Namun mereka tidak memperhatikan kondisi sungai yang sudah tercemar dan mungkin akan mendatangkan penyakit bagi mereka. Masalah sampah pun tak luput dari pandangan. Banyak sampah yang hanya dikumpulkan di depan kamar karena letak tempat pembuangan akhir yang jauh sehingga memilih untuk menunggu hingga menumpuk untuk membuangnya. Kondisi hygiene dan sanitasi yang buruk ini memudahkan tungau dari scabies menyebar.

Mitos Santri dan Scabies: "Belum Kena Gudik, Ilmu Belum Berkah"

Di tengah kondisi yang memprihatinkan tersebut, banyak mitos yang berkembang dikalangan santri, salah satunya seperti "kalau belum kena gudik maka ilmu yang didapat belum masuk sempurna". Seolah-olah menderita scabies bagi para santri adalah syarat "wajib" untuk bisa dikatakan menjadi santri sejati. Padahal, scabies seharusnya tidak boleh dianggap menjadi hal yang  "wajar" di ponpes. Penyakit ini akan sangat mengganggu konsentrasi dalam proses belajar mengajar santri karena menimbulkan rasa tidak nyaman akibat gatal yang luar biasa.

Saatnya Santri Sadar Hygiene dan Sanitasi

Scabies merupakan penyakit yang sangat bisa dicegah. Banyak hal yang bisa dilakukan untuk memutus rantai penyebaran scabies di ponpes. Pola hidup bersih dan sehat serta peningkatan kebersihan lingkungan harus digalakkan dari berbagai lini mulai dari pribadi santri, pengasuh ponpes, hingga tenaga kesehatan yang dekat dengan lingkungan ponpes. 

Para santri diharapkan mulai sadar akan pentingnya kebersihan diri dan lingkungannya. Hal yang bisa dilakukan yakni dengan mandi dua kali sehari menggunakan sabun dan air bersih, menyetrika pakaian sebelum memakainya, mengganti pakaian dua kali sehari, tidak saling meminjam barang pribadi dengan santri lain, mencuci handuk minimal sekali dalam seminggu, dan mencuci sprei paling lama sekali dalam seminggu. 

Pihak pengasuh ponpes dapat memperhatikan kembali mengenai pemenuhan fasilitas kebersihan seperti menambah jumlah kamar mandi dan memberikan ventilasi yang baik di kamar tidur. Pihak puskesmas diharapkan lebih proaktif dalam mempromosikan program pencegahan scabies di ponpes. Santri yang mengalami scabies diharapkan segera mengunjungi fasilitas kesehatan agar dapat dilakukan penanganan sesegera mungkin.

Sudah saatnya para santri mematahkan stigma bahwa "santri sejati harus kena gudik" dengan meningkatkan kesadaran mengenai hygiene dan sanitasi di ponpes. Mari menciptakan lingkungan ponpes yang lebih sehat dan bebas dari scabies untuk mencetak generasi penerus bangsa yang lebih gemilang.

Referensi:

Fauzah, R., & Suparmi, S. (2023). Analysis of the Scabies Incidence at As' ad Islamic Boarding School, Jambi City. Archives of Razi Institute, 78(6), 1719. 

Novitasari, D., Suprijandani, & Ferizqo, F. A. (2021). Hubungan Personal Hygiene Santri dengan Kejadian Skabies Di Pondok Pesantren  As --Syafi'iyah  Sidoarjo Tahun 2020. Gema Lingkungan Kesehatan, 19(2), 129--137. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun