Mohon tunggu...
Wahayun Kiyana
Wahayun Kiyana Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Siswi SMA

Saya suka membaca buku dan mendengarkan musik

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Hujan Harapan

25 November 2024   10:07 Diperbarui: 25 November 2024   10:23 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Di akhir tahun, saat perayaan kelulusan murid-murid kelas enam, Raya berdiri di depan mereka dengan mata berkaca-kaca. Ia mengingat setiap langkah yang telah mereka tempuh bersama---kerja keras, air mata, dan tawa yang mengiringi perjalanan ini.

"Kalian semua adalah kebanggaan desa ini," ucapnya dengan suara bergetar. "Ingatlah, apapun yang kalian hadapi di masa depan, selalu ingat bahwa kalian memiliki kekuatan untuk mengubah keadaan."

Tepuk tangan meriah menggema. Warga desa berdiri bersama, merayakan anak-anak mereka yang telah lulus dengan penuh kebanggaan.

Di bawah langit senja yang mulai cerah, Raya memandang Desa Sukomulyo dengan hati yang penuh syukur. Ia tahu, tugasnya di sini mungkin tidak akan pernah selesai. Tapi ia yakin, selama ada cinta dan semangat, perubahan akan selalu mungkin terjadi. Raya telah menemukan rumahnya di desa ini, tempat di mana pengabdian menjadi cahaya yang menerangi masa depan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun