Perencanaan keuangan adalah proses untuk mencapai tujuan keuangan melalui pengelolaan keuangan secara terencana. Tujuan keuangan seseorang dapat bermacam-macam, mulai dari menikah, memiliki rumah sendiri, memiliki kendaraan pribadi, menunaikan ibadah haji, kesiapan biaya pendidikan anak, hingga dana pensiun hari tua.
Untuk mencapai tujuan keuangan tersebut, kita tidak boleh menghabiskan uang secara tidak terkontrol sekalipun didapat dari warisan. Perencanaan keuangan sangat penting agar keinginan dan kebutuhan dasar kita sebagai manusia dapat terpenuhi.
Namun, sebelum membuat perencanaan keuangan yang baik dan efektif, kita perlu memahami terlebih dahulu apa saja fundamental perencanaan keuangan, yaitu hal-hal dasar yang menjadi landasan untuk merancang rencana keuangan kita. Apa saja itu? Berikut penjelasannya.
1. Mengenali Kondisi Keuangan
Langkah pertama dalam fundamental perencanaan keuangan adalah mengenali kondisi keuangan kita saat ini. Kita perlu mengetahui berapa penghasilan dan pengeluaran kita setiap bulannya, serta berapa aset dan utang yang kita miliki.
Dengan mengetahui kondisi keuangan kita, kita dapat menilai apakah kita sudah sehat secara finansial atau belum. Sehat secara finansial berarti kita mampu memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, memiliki dana darurat untuk mengantisipasi risiko, memiliki tabungan dan investasi untuk mencapai tujuan jangka panjang, serta memiliki utang yang terkendali.
Jika kondisi keuangan kita belum sehat, maka kita perlu melakukan perbaikan dengan cara meningkatkan penghasilan, mengurangi pengeluaran yang tidak penting, menambah aset produktif, dan mengurangi utang konsumtif.
2. Menetapkan Tujuan Keuangan
Langkah kedua dalam fundamental perencanaan keuangan adalah menetapkan tujuan keuangan kita. Tujuan keuangan adalah hal-hal yang ingin kita capai dengan menggunakan uang sebagai alatnya. Tujuan keuangan harus spesifik, terukur, realistis, dan berbatas waktu.
Contoh tujuan keuangan yang spesifik adalah: "Saya ingin membeli rumah senilai Rp500 juta di daerah Jakarta Selatan dalam waktu 5 tahun". Tujuan ini terukur karena ada nilai uang dan waktu yang ditentukan. Tujuan ini juga realistis karena sesuai dengan kemampuan penghasilan dan tabungan kita. Tujuan ini juga berbatas waktu karena ada deadline yang harus dipenuhi.