Mohon tunggu...
Wafiq AzizWardah
Wafiq AzizWardah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Addiction to writing

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

AI Bisa Gantikan Guru? Ini Fakta yang Harus Kamu Tahu!

10 Oktober 2024   20:30 Diperbarui: 10 Oktober 2024   20:55 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

AI mungkin dapat membantu dalam menyederhanakan tugas-tugas administratif, seperti penilaian otomatis, namun pengajaran yang efektif melibatkan lebih dari sekadar memberikan pengetahuan. Guru memiliki kemampuan untuk membaca emosi, memahami kesulitan siswa secara lebih mendalam, dan memberikan bimbingan moral—hal-hal yang tidak bisa dilakukan oleh AI. 

Misalnya, dalam situasi di mana seorang siswa merasa frustasi atau kehilangan motivasi, kehadiran seorang guru yang bisa memberikan dorongan mental sangat berharga dan berpengaruh besar terhadap perkembangan mental dan emosi siswa.

Kolaborasi, Bukan Pengganti

AI sebaiknya tidak dilihat sebagai pengganti guru, tetapi lebih sebagai alat pendukung dalam proses pendidikan. AI bisa mengambil alih tugas-tugas yang lebih rutin, seperti membuat soal ujian, menilai jawaban, atau memberikan latihan tambahan secara otomatis, sehingga guru bisa fokus pada aspek yang lebih kompleks dan personal dalam pendidikan. 

Kehadiran AI di kelas dapat menciptakan lingkungan belajar yang lebih efisien, di mana guru dan siswa dapat memanfaatkan teknologi ini untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.

Guru dan AI bisa bekerja secara sinergis: AI menangani aspek administrasi dan pengelolaan data, sementara guru berfokus pada pengajaran yang lebih personal, menumbuhkan karakter, dan membangun hubungan sosial dengan siswa. Dalam model ini, AI bukanlah pesaing, tetapi partner yang membantu guru melaksanakan tugas mereka dengan lebih efektif dan efisien.

Beberapa eksperimen telah menunjukkan bahwa kolaborasi ini menghasilkan peningkatan performa siswa. Sebuah studi oleh EdTech pada tahun 2023 menemukan bahwa sekolah yang mengintegrasikan teknologi AI bersama dengan metode pengajaran tradisional mengalami peningkatan hasil ujian sebesar 15 persen dibandingkan dengan sekolah yang hanya mengandalkan metode konvensional.

AI memiliki potensi luar biasa dalam mendukung pendidikan, namun belum mampu menggantikan peran guru sepenuhnya. Sentuhan manusia dalam pendidikan seperti empati, bimbingan moral, dan kemampuan membaca keadaan emosional siswa adalah komponen-komponen esensial yang tetap tidak tergantikan oleh teknologi. 

Pendidikan yang terbaik adalah yang melibatkan kombinasi optimal antara teknologi dan bimbingan manusia. Dengan demikian, masa depan pendidikan yang ideal bukanlah dunia di mana AI menggantikan guru, tetapi dunia di mana AI membantu dan mendukung peran penting guru dalam membimbing generasi muda menuju masa depan yang lebih baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun