Tahukah kalian bahwa filsafat islam memiliki pengaruh besar terhadap perkembangan ilmu pengetahuan global? Pada saat dunia barat masih dalam periode kegelapan, dunia islam menjadi pusat keilmuan yang kaya akan inovasi. Saat abad ke-8 hingga abad ke-12 M, dunia islam mengalami masa kejayaan yang dikenal sebagai zaman keemasan, pada era ini ilmu pengetahuan dan peradaban islam berkembang dengan pesat mencapai puncaknya. Pada saat itu umat islam menjadi pemimpin dunia karena perhatiannya yang sangat besar tidak hanya dari sisi ilmu agama, tetapi juga ilmu-ilmu umum, dan ilmu-ilmu murni.
Salah satu tonggak penting dalam perkembangan filsafat ialah ketika masuknya filsafat Yunani ke dalam dunia islam untuk menyelaraskan akal dan wahyu. Tantangan awal pada proses ini timbul karena adanya perbedaan fundamental antara gagasan-gagasan filsafat Yunani seperti, Plato dan Aristoteles serta perspektif keagamaan islam. Dengan memiliki iman yang kuat terhadap ketuhanan, Al-Farabi meyakini bahwa akan ada tujuan utama filsafat, ilmu dan agama adalah untuk mencari kebenaran. Mereka seperti Al-Farabi, Al-Kindi, dan Ibnu Rusyd telah berhasil mengintegrasi gagasan Yunani ke dalam gagasan islam untuk menggunakan pandangan ini.
Bayt al-Hikmah di Baghdad berfungsi sebagai pusat intelektual yang mendukung kegiatan penerjemah karya-karya Yunani seperti, filsafat Plato dan Aristoteles ke dalam bahasa arab. Proses penerjemahan ini tidak hanya untuk melestarikan gagasan-gagasan klasik tetapi juga untuk memberikan pemahaman baru yang relevan dengan ajaran islam. Dengan adanya upaya tersebut, Bayt al-Hikmah menjadi wadah kolaborasi intelektual yang menciptakan fondasi bagi islam sebagai perantara antara peradaban Yunani Kuno dan perkembangan ilmu pengetahuan global.(Laili et al., 2019)
Para filsuf muslim memberikan kontribusi signifikan dalam berbagai bidang. Berikut terdapat tiga tokoh utama yang paling berpengaruh;
1.Al-Farabi
Al-Farabi lahir di Wasij dekat dengan Farab di wilayah Transoxiona, berasal dari keluarga yang berlatar belakang jendral Turki. Ia bukan hanya dikenal sebagai ahli dalam bidang pengobatan, sains, matematika, dan sejarah saja, tetapi juga terkenal sebagai filsuf besar yang mempelajari pemikiran Sokrates, Plato, dan Aristoteles. Fokus utama Al-Farabi yaitu pada teori kebahagiaan dan dianggap sebagai salah satu pengikut terbaik Aristoteles, meskipun ia menentang pandangan Plato yang memisahkan kehidupan manusia. Sebagai tokoh penting dalam filsafat islam, Al-Farabi memberikan kontribusi yang relevan dalam pengembangan filsafat serta konsep masyarakat idel melalui karya-karya yang mendalam.
2.Ibnu Sina
Ibnu Sina dikenal sebagai avicenna, lahir sekitar tahun 980 M di Afsyna dekat Bukhara. Ia unggul dalam berbagai bidang seperti kedokteran, filsafat, logika, dan metafisika. Sebagai salah satu ilmuan dan filsuf ternama, karya yang paling terkenal salah satunya adalah “Kitab al-shifa”. Dan ia juga menulis “Al-Qanun fi al-Tabib” sebuah ensiklopedia perihal ilmu kedokteran. Selain itu Ibnu Sina juga menulis tentang psokilogi, kosmologi, dan spiritulitas menunjukkan kedalaman intelektualnya dalam berbagai disiplin ilmu.
3.Ibnu Rusyd
Ibnu Rusyd dikenal sebagai averroes yang lahir di Andalusia, Spanyol, merupakan seorang filsuf muslim ternama yang di kenal sebagai komentator terbaik karya Aristoteles. Meskipun setelah kematiannya, filsafat islam mengalami kemunduran akibat kritik tegas al-Ghazali dalam “Tahufat al-Falasifah”. Pemikiran Ibnu Rusyd tetap hidup dan berkembang di Eropa, serta memengaruhi Renaisans dan Rasinalisme Barat. Sebagai filsuf yang mengabdikan hidupnya untuk menafsirkan karya Aristotales, Ibnu Rusyd berhasil memperkenalkan pemikiranYunani dalam bentuk yang lebih murni.(Ayu, 2024)
Kontribusi filsafat islam melampaui batas dunia islam dan memberikan dampak yang signifikan terhadap perkembangan ilmu pengetahuan global. Karya-karya filsuf muslim seperti Ibnu Sina, Ibnu Rusyd, dan Al-Khawarizmi diterjemahkan ke dalam bahasa latin yang membuka akses bagi ilmuan Eropa untuk memahami warisan intelektual Yunani yang telah diadaptasi dan dikembangkan lebih lanjut.
Seperti contoh; 1. Ibnu sina dalam bidang kedokteran, ia memperkenalkan metode klinis untuk menjadi dasar bagi kemajuan kedokteran modern. Bukunya Al-Qanun fi al-Tibb menjadi rujukan pertama di Eropa memengaruhi pengejaran kedokteran selama ber abad-abad. 2. Ibnu Rusyd dalam bidang logika dan dilsafat, ia berperan penting dalam menghidupkan kembali ajaran Aristoteles di Eropa. Karyanya juga mempekenalkan kembali pemikiran filsafat yang bersifat empiris dan rasional. 3. Al-Khawarizmi dalam bidang matematika dan astronomi, ia mengembangkan aljabar dan algoritma yang memainkan peran pentingdalam ilmu matematika modern.(Alkadafi et al., 2024)
kita dapat mengambil beberapa pelajaran pada masa kejayaan filsafat ilmu, seperti hakikat ilmu pengetahuan yang merupakan salah satu pusat dari ilmu pengetahuan yang di terjemahkan oleh eropa hal ini menunjukkan bahwa ilmu pengetahuan adalah warisan universal yang melampaui batas budaya dan agama. Para filsuf muslim menekankan bahwa ilmu harus sesuai dengan nilai nilai moral dan digunakan kebaikan umat manusia. hal tersebut menunjukkan betapa pentingnya pelajaran di era modern untuk memastikan bahwa ilmu tersebut dapat membawa manfaat bagi kehidupan manusia.
Dari segi global kita bisa memahami bahwa filsafat islam adalah bukti dari ilmu pengetahuan yang dapat berkembang pesat, melalui keterbukaan dan integrasi antara akal dan iman. Maka dari hal tersebut kita bisa mengetahui betapa pentingnya ilmu pengetahuan terhadap kehidupan sehari hari yang bertujuan untuk menciptakan masa depan yang baik dan mendapatkan inspirasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H