Contohnya seperti bermain "naik kereta api". Pendidik mengumpulkan siswa lalu berbaris, tangan kita simpan ke pundak teman yang ada di depan kita lalu kita mengelilingi sekolah sambil bernyanyi serta memberi materi. Jika keadaaan diluar ruangan, materi yang diambil adalah tentang lingkungan. Kita belajar mengenal lingkungan di sekitar kita, seperti pohon, rumah, pagar dan sebagainya. 3. Selalu bernyanyi agar siswa merasa lebih tenang. Ketika ada yang menangis kita ajak siswa tersebut untuk menyanyi dan melupakan hal yang membuatnya sedih. Ini adalah pengalaman saya sendiri saat sekolah dasar. 4. Selalu menyiapkan sebuah hadiah kecil ketika siswa menjawab sebuah pertanyaan. Siswa sekolah dasar adalah anak kecil. Anak kecil sangat menyukai hadiah kecil yang bisa membuat dia kembali bersemangat untuk mendapatkan sesuatu. Hadiah sekecil apapun siswa akan dengan mudah menerima dan membuat dirinya senang. Itulah beberapa contoh seni dan teknik dalam pembelajaran di sekolah dasar. Masih banyak contoh yang bisa kita praktekan. Menurutku kita sebagai pendidik harus kreatif dan inovatif dalam menentukan kegiatan belajar mengajar seperti apa dan bagaimana konsepnya. Apakah siswa sekolah dasar menyukai cara seperti ini atau tidak. Jadi itu yang harus dipersiapkan secara matang. Seni dan teknik sangat mempengaruhi dalam sebuah kegiatan mengajar. Karena tanpa adanya seni dan teknik dalam pembelajaran, akan mempengaruhi siswa yang berdampak negatif. Seperti mudah bosan, tidak memahami isi materi, dan tidak fokus. Lalu dampak positifnya pasti banyak yang dimana mereka bisa lebih mengingat apa yang sudah diajarkan oleh pendidik. Tentunya tidak lupa dengan keterampilan sosial pendidiknya yang dimana akan mendukung dalam setiap pembelajaran. Pendidik yang memiliki jiwa seni dari lahir serta mengetahui teknik akan berhasil dalam kegiatan pembelajaran. Tetapi perlu diingat kembali pendidik itu memiliki ciri khasnya sendiri. Kita tidak bisa menyamaratakan semua pendidik karena pendidikan yang berhasil ialah dimana siswa yang mampu menerapkan dan memahami apa yang sudah di sampaikan oleh pendidik.
Jadi pendidik tanpa seni dan teknik bersifat negatif yang dimana bisa menimbulkan efek bosan, mengantuk dan lain sebagainya. Kita sebagai pendidik juga harus bisa mencegah hal itu terjadi dengan membawakan jiwa seni ke dalam kegiatan belajar serta teknik yang baru. Maka dari itu setiap pendidik harus memiliki jiwa seni dalam mengajar dan memiliki teknik dasar pembelajaran agar siswa sekolah dasar tertarik kepada pendidik selama pembelajaran dan juga senang akan belajar, menjadikan siswa lebih bersemangat untuk bersekolah dan bisa berfikir bahwa sekolah itu sangat menyenangkan. Bukan jadi bahan tuntutan yang harus dilakukan setiap harinya. Karena siswa di sekolah dasar juga manusia yang membutuhkan hiburan untuk mengurangi rasa emosionalnya. Dengan memperbanyak pengajaran yang mengandung unsur psikologi dimana siswa serta pendidik mengekspresikan suatu pembelajaran lewat sebuah gerakan yang bisa meningkatkan rasa senang terhadap siswa sekolah dasar.Â
Selain itu pendidikan juga akan menghasilkan bangsa yang memiliki jiwa yang kreatif. Adanya seni dan teknik dalam proses pembelajaran sangatlah penting, baik itu kepada siswa sekolah dasar maupun pendidik. Bagi siswa untuk memudahkan dalam proses mengingat, sedangkan bagi pendidik sebagai rekreasi yang dimana mengurangi hal yang sedang dialami dalam kehidupannya. Pendidik juga perlu mengikuti perkembangan zaman yang lebih modern dan mengetahui teknik pengajaran untuk kelas satu sekolah dasar seperti apa? Kelas dua bagaimana? Dan seterusnya.Â
Dengan begitu kita bisa menyesuaikan bahan ajar yang akan kita berikan kepada siswa. Apalagi jika dilihat dari era sekarang yang dimana lebih dominan terhadap digital. Sebagai calon guru diusahakan mampu meningkatkan proses belajar mengajar yang lebih menarik tentunya dengan adanya kreatifitas atau inovasi di setiap pembelajarannya sehingga siswa mampu menghasilkan pikiran bahwa belajar di sekolah itu lebih menyenangkan. Tentunya dengan adanya seni dan teknik.Â
Dengan perkembangan di era digitalisasi ini pasti banyak kreatifitas dan ilmu yang dihasilkan dari pemikiran baru yang kemudian bisa kita implementasikan ke dalam kegiatan proses kegiatan belajar mengajar. Dimulai dari generasi kita generasi yang dapat mengubah cara belajar yang lebih kreatif. Jika bukan kita yang memulai lalu siapa calon pendidik yang bisa memajukan pendidikan?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H