Mohon tunggu...
Wafa Tazkiatul Ummah
Wafa Tazkiatul Ummah Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswi

MSKI UIN Syarif Hidayatullah

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Resensi Buku "Lost Islamic History: Reclaiming Muslim Civilisation From the Past" Karya Firas Alkhateeb

18 November 2020   12:07 Diperbarui: 18 November 2020   14:28 958
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Judul : Lost Islamic History: Reclaiming Muslim Civilisation From the Past

Penulis : Firas Alkhateeb

Penerbit : C. Hurst & Company

Tahun terbit : 2014

Revisi : 2017

Tebal : 306 Halaman

Di abad 21 M banyak sekali sejarah yang kita lewatkan, tentunya setiap penjuru dunia memiliki versi sejarahnya masing-masing. Jika dibuku-kan tidak mungkin bisa untuk menulis satu buku pasti harus ada beberapa bagian, bukan beberapa lagi mungkin ratusan atau ribuan buku untuk menceritakan sejarah dunia.

Dalam sejarah ada beberapa yang tidak diketahui banyak orang, bisa saja  dialihkan oleh isu lain atau dirahasiakan untuk kepentingan sekelompok orang, contohnya sejarah Islam, banyak sekali tokoh-tokoh ilmuan Islam yang berpengaruh namun disemunyikan atau tidak disebutkan pada buku-buku ilmu pengetahuan. Di buku Lost Islamic History: Reclaiming Muslim Civilisation From the Past karya Firas Alkhateeb yang merupakan seorang peneliti, penulis dan sejarawan Amerika yang berspesialisasi dalam dunia Islam, akan mengupas sejarah-sejarah Islam yang belum diketahui oleh banyak orang.

Dibuku ini Alkhateeb mencoba untuk menceritakan secara ringkas dan detail sejarah Islam yang hilang, pada bagian pertama dalam bukunya Alkhateeb mengawali dengan sejarah Arab sebelum Islam yang cukup singkat, mulai dari menceritakan letak geografis, suku Arab, dan Tetangga Arab. Seperti buku sejarah Islam pada umumnya pada bagian ini menceritakan Arab bangsa yang politisme. Ada yang menarik dibagian satu ini yang dikutip oleh Alkhateeb sendiri yaitu:

In pre-Islamic Arabia, hospitality was of such importance that a guest at the home of an Arab was guaranteed at least three days of total security and protection before he would even be questioned about why he was there. This tradition was further reinforced by the Prophet, who stated that a guest has the right to be hosted for three days. (Alkhateb 2017 : 3)

Kutipan tersebut mengatakan bahwa Islam di Jazirah Arab sangat bersahabat dan dapat menjamu tamu, memberi makan dan istirahat dirumahnya. Sampai tiga hari kemudian dia akan ditanyai apa yang perlu dia kunjungi. Ternyata budaya ini masih eksis sampai sekarang dan sekarang disebut Budaya Badui seperti yang diperlihatkan pada video "Nas Daily" diperkenalkan secara singkat di halaman Facebook "Nas Daily Indonesia", yang diunggah pada 2 Agustus 2020.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun