Neraca adalah satu dari 4 Laporan Keuangan yang biasa disajikan; Laporan Laba Rugi, Laporan Arus Kas, dan Laporan Likuiditas.
Cara membuat Laporan Laba Rugi (income statement) dan Laporan Arus Kas (statement of cashflow) sudah dibahas pada artikel sebelumnya, dan sekarang kita akan membahas cara membuat neraca.
Ada 3 (tiga) elemen utama Neraca. "Iya hanya tiga unsur utama bro" sedikit kan?
So, untuk membuatnya juga mudah, "dipikir sambil jalan" saja selesai :)
Lalu bagaimana format dan cara meracik ke-3 unsur neraca tersebut?
Yuk diulik satu persatu ya...
Format Neraca
Format atau bentuk Neraca merupakan turunan dari persamaan dasar akuntansi. Sebuah persamaan dasar matematika yang sudah tidak asing lagi dan dipelajari sejak sekolah dasar.
 Namun tak ada salahnya untuk sedikit kembali bernostalgia dengan persamaan dasar. Persamaan tersebut dapat dituliskan sebagai berikut:
Ketiga elemen tersebut secara sederhana dapat di-definisikan sebagai berikut:
Aset adalah sumber daya yang dimiliki perusahaan. Â Ada 2 jenis aset, yaitu aset lancar dan aset tetap. Yang termasuk aset lancar antara lain: kas dan setara kas, piutang usaha, dan persediaan. Sedangkan aset tetap antara lain: bangunan pabrik, kantor, gudang, dan peralatan.
Kewajiban hak kreditur yang mewakili utang perusahaan. Ada 2 jenis kewajiban, yaitu kewajiban lancar dan utang jangka panjang.
Equity (modal) adalah sumber daya produktif yang disetorkan ke perusahaan untuk menghasilkan pendapatan. Ada 2 jenis equity, yaitu saham disetor dan laba ditahan.
Setelah kita mengetahui definisi dan apa saja yang termasuk dalam elemen neraca, selanjutnya kita perlu mengetahui format neraca, yang merupakan turunan dari persamaan dasar akuntansi.
Format neraca (laporan posisi keuangan) dapat di-ilustrasikan sebagai berikut:
Cara Membuat Neraca Â
Dari pembahasan di atas, kita sudah paham format dan elemen-elemen neraca, selanjutnya kita susun laporan neraca secara utuh. Â
Cara sederhana dan cepatnya sebagai berikut:
Analisis, identifikasi, klasifikasikan, dan catat semua transaksi selama satu periode akuntansi sesuai dengan jenis-jenis elemen neraca. Misalnya: ada penambahan modal sebesar Rp 10.000.000. Atas transaksi ini dicatat di Kas = Rp 10.000.000 dan Modal = Rp 10.000.000
Setelah semua saldo elemen-elemen neraca diketahui, buat format neraca dan masukkan semua saldo setiap elemen. Jadi deh sebuah laporan neraca.
Bagaimana, mudah kan? Cukup dua langkah sederhana...
Kesalahan yang sering terjadi saat membuat neraca adalah saldo akhir tidak sama. Hal ini dapat terjadi karena ada kesalahan saat mengerjakan langkah (1).
Misalnya salah meng-identifikasi sebuah transaksi yang seharusnya dicatat di elemen A, tetapi dicatat sebagai elemen B.
Untuk melengkapi pembahasan, berikut ini contoh neraca sederhana: Â
- Pahami format Neraca
- Pahami elemen-elemen Neraca
- Pahami cara membuat Neraca
Dengan mengetahui dan memahami ketiga hal tersebut, membuat neraca jadi lebih mudah tanpa ribet, apalagi stres :)
Bagaimana menurut Anda?
Bila anda sudah mencoba 3 tips ini, namun saldo aset belum sama dengan saldo kewajiban dan modal (atau istilahnya belum balance), yuk diskusi di sini untuk mencari tahu penyebabnya.
 ***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H