Dan yang terakhir, supaya tanaman subur, digunakan zat pengatur tumbuh dengan disemprot pada daun dan campuran mikoriza pada media tanam.
Situasi dan kondisi pandemi, hingga pemerintah yang sedang menerapkan kebijakan PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat), berakibat tidak mampu diadakannya pelatihan dengan mengumpulkan massa.Â
Namun hal ini tidak menghalangi Ida untuk tetap mentransfer ilmu kepada masyarakat, hingga akhirnya dibuatlah modul panduan untuk mengajak masyarakat mempraktekkan penanaman atau budidaya TOGA dengan memberdayakan lahan yang ada.Â
Dengan adanya progam ini, diharapkan masyarakat dapat mengasah kreativitas selama pandemi sehingga masyarakat memperoleh manfaat TOGA untuk diolah dalam rangka menjaga imunitas tubuh selama pandemi. Selain itu, dengan membudidayakan sendiri tanamn TOGA, akan mengurangi pengeluaran biaya untuk membeli obat herbal.
Penulis: Wachidatul Faizah (Biologi, Fakultas Sains dan Matematika, Universitas Diponegoro)
DPL: Dr. Amiruddin, MA.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H