Mohon tunggu...
Wachid Hamdan
Wachid Hamdan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Sejarah, Kadang Gemar Berimajinasi

Hanya orang biasa yang menekuni dan menikmati hidup dengan santai. Hobi menulis dan bermain musik. Menulis adalah melepaskan lelah dan penat, bermusik adalah pemanis saat menulis kehidupan.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Hadiah Bidadari yang Berujung Teragedi

7 Oktober 2024   08:00 Diperbarui: 7 Oktober 2024   08:01 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

 

 

Sarjono masih saja memegangi perut. Mulutnya terus saja mangap-mangat seperti ikan. Sebenarnya, aku kasihan juga padanya. Sudah beberapa menit lalu kubantu mengoleskan minyak ke tengkuknya dan memberinya wedang jahe.

"Halah kang!Cuma masalah begitu saja kok  mukamu jadi kayak pantat panci," sindir ucup.

"Kamu tak merasakan ya? Ini luar biasa. Berbagai sensasi aneh masih membekas jelas" ujar Sarjono sambil melotot ke Ucup.

"Hehehehehe. . tawadlu boleh, kang! Tetapi ya dilihat-lihat dahulubarangnya," kembali Ucup menimpali dengan plengah-plengeh.

Mendapati kelakuan mereka, aku hanya bisa ikut tersenyum. Ruangan berdinding hijau ini tampak ramai meski jam sudah  pukul 00.00, karena para santri masih ada yang mengaji, belajar, wiridan di mimbar dan aktivitas lembur yang lain. Gemericik teratur dari pancuran di tempat wudlu yang langsung iambil dari mata air yang disalurkan oleh bambu, menjadi harmoni tersendiri.

"sudah-sudah! Yang waras mengalah," saranku.

"aku yang waras!" sahut Sarjono.

Baca juga: Tiada tapi Ada

"widiiw! Ya Aku lah. Wong yang masih makan dengan benar ya Cuma aku sama Samsul," bantah Ucup tak mau kalah.

 "dasar gendeng semua!" sungutku sambil berlalu meninggalkan dua makhluk tidak jelas yang kini tengah beradu mulut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun