Dari hari itu, kos-kosan itu menjadi tempat yang penuh dengan tawa, bukan lagi dengan ketakutan. Budi dan kuntilanaknya menjadi legenda hidup di kampus mereka, membuktikan bahwa terkadang, hal-hal yang menakutkan bisa menjadi sumber kegembiraan yang besar.
Beberapa minggu setelah pertemuan mereka, Budi mendapati bahwa kuntilanak itu sebenarnya adalah seorang mahasiswi bernama Siti yang meninggal dunia secara tragis di kos-kosan itu beberapa tahun yang lalu. Siti bercerita bahwa dia tersesat di dunia hantu karena tak bisa menerima kenyataan bahwa rambut panjangnya yang indah telah terpotong pendek saat kecelakaan yang menewaskan dirinya.
Budi yang prihatin dengan cerita Siti, dengan penuh semangat membantunya menerima kenyataan. Mereka melakukan berbagai hal bersama, seperti memotong dan merapikan rambut Siti, mencoba berbagai gaya rambut baru yang membuat Siti merasa lebih percaya diri.
Tidak hanya itu, Budi juga membantu Siti menemukan kedamaian di dunia lain. Dengan bantuan Budi, Siti akhirnya menemukan keberanian untuk menerima kenyataan dan meneruskan perjalanannya ke alam lain.
Seiring waktu berlalu, kisah persahabatan unik antara Budi dan Siti menjadi legenda di kampus. Mereka menjadi contoh bahwa persahabatan tidak mengenal batas, baik itu antara manusia dan makhluk halus.
Ketika Budi lulus dan meninggalkan kos-kosan itu, ia meninggalkan kenangan yang indah bersama Siti. Meskipun mereka tak bisa lagi bersama secara fisik, tetapi persahabatan mereka tetap abadi dalam ingatan semua orang yang pernah mengenal mereka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H