Dikalangan pegawai dan para pejabat tak asing penulis dengar curhatan mereka bahwa berurusan dengan Fajarman atau BPKAD terbilang cukup 'rumit' ia terkenal 'saklek' dengan aturan dan juga tidak 'cair' dalam berurusan.
Namun bagi para pegawai dan pejabat yang berpendapat demikian, jangan bahagia dahulu, ini bukan pemilihan langsung oleh para ASN. Namun dipilih oleh Bupati Merangin setelah di konsultasikan kepada Gubernur Jambi.
Bukankah, yang kita tahu syarat pemimpin tak hanya selesai dengan modal kemampuan akademik saja, namun kepiawaian dalam bergaul untuk semua golongan cukup mempengaruhi kesuksesan memimpin itu sendiri. Yakinlah.
Sementara 'Sigaul' dikalangan 'akar rumput' bahkan pejabat sepertinya mendapat dukungan lebih untuk posisi Sekda, tak sedikit yang berpendapat biarlah tidak pintar-pintar amat yang penting berurusan gampang.
Tak hanya urusan pemerintahan saja yang dianggap 'gampang' tetapi sebagai mahluk sosial Nasution juga terkenal mudah bergaul dan dianggap lumayan 'pemurah' dalam kontek materi.
Bicara pengalaman kerja, perjalanan karir sang mantan guru SD ini, terbilang mulus dan grafiknya selalu naik. Dari jabatan terendah telah ia lalui hingga jabatan tertinggi ASN dalam lingkup kabupaten telah ia 'cicip'.
Dari jadi Guru SD, Kepsek, Kasubbag TU UPTD, Kacabdis, Sekcam, Camat, Kadis Koperindag, Staf Ahli, Asisten III, Sekwan, Kepala BKPSDMD, Plh Sekda Merangin pernah ia rasakan. Itulah perjalanan panjang karir beliau sebagai abdi negara.
Jika pemilihan Sekda melalui 'one man one vote' alias satu orang satu suara, penulis haqqul yaqin jika diadu dengan Fajarman. Kepala BKD ini boleh diistilahkan kemenangan sudah 'diatas angin'.
Namun, lagi-lagi perlu diingat bahwa yang memilih adalah bupati Merangin setelah di konsultasikan kepada Gubernur Jambi. Itu sama artinya peluang keduanya bisa saya berubah-ubah tergantung keinginan atasan mereka.
Bukankah kita tahu, gubernur Jambi adalah bupati Merangin beberapa bulan lalu, gubernur Al Haris masih diyakini punya peran sentral dalam menentukan siapa Sekda Merangin, meskipun hak veto ditangan bupati Mashuri.
Al Haris terkenal bijak dalam menentukan sesuatu, dan keputusannya termasuk jitu dan sering kali susah ditebak, ia gampang luluh dengan kaum lemah.