pada titik-titik jenuh, rakyat teriak lantang inginkan keadilan
masih tentang mereka yang selalu saja menggrogoti daging-daging busuk dengan lahap
kalian letakkan kami pada ruang semu yang tidak pernah kalian sentuh
jemari kalian seakan menari-nari di atas penderitaan kami yang inginkan hak bebas
kalian injak-injak dan seolah berdansa di dalam ruang semu yang kalian hadirkan untuk kami
kami hanya bisa menganga melihat tingkah kalian yang tak mengindahkan ruang semu yang kalian bawa untuk kami
kami tak terlihat dengan kacamata kalian yang berjuta dollar dan terselimuti ruang semu yang kalian hadirkan untuk kami
hai! mana keadilan! kalian kungkung kami di dalam penderitaan
dalam ruang semu yang kalian ciptakan untuk kami
ruang semu
kalian katakan ini Surga