Mohon tunggu...
Farrel Narendra
Farrel Narendra Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

FB : facebook.com/farrelz Twitter : @f_narendra

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Serba - Serbi (Konsep dan Perubahan) Smart City

24 Mei 2015   23:47 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:39 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Impor bahan bakar bukan menyelesaikan masalah, mungkin bisa menambah masalah. Manfaatkan bahan bahan yang ada yang dapat menjadi bahan bakar secara alternatif.  Banyak penelitian mahasiswa yang berhasil menciptakan energi alternatif baru. Sepenuhnya dan seterusnya kebijakan pemerintahlah yang berpengaruh terhadapat keberlanjutan teknologi alternatif yang ada.  Kebanyakan penelitian mahasiwa terhenti karena faktor dana, kebijakan(peraturan),  dan tidak ada naungan yang jelas.  Dalam hal energi alternatif, pemerintah lebih banyak memberikan tender mengenai produksi massal energi alternatif ke perusahaan swasta

Emisi gas lebih kecil dan harga lebih kompetitif

Penggunaan bahan bakar gas lebih rendah polusi dengan harga lebih terjangkau (harus diimbangi dengan sarana pengisian, kemudahan mendapatkannnya, dan unsur keselamatan yang terjaga) Dan penyediaan gas bumi yang meningkat setiap tahunnya dibandingkan dengan minyak bumi. Belum lagi cadangan gas bumi yang banyak dan belum dieksplorasi di wilyah Indonesia. Masalah lain, sistem pemerataan gas bumi yang hanya terpusat di wilayah Sumatra dan jawa bagian barat mengakibatkan pengaplikasian bahan bakar gas kurang maksimal.

Peran pemerintah dalam mengatur kebijakan penggunaan bahan bakar alternative yang lebih efisien  sangat diperlukan. Pemerintah dalam hal ini pemeran utama dalam pengambilan kebijakan dapat secara tegas mengambil keputusan bahwasannya " Sumber daya yang ada di wilayah Indonesia (baik secara mineral maupun non mineral) harus dikelola langsung dan sepenuhnya oleh perusahaan milik negara (atau bukan perusahaan asing) dengan sumber daya manusia dalam negeri"

Terdapat Beberapa aspek ukuran kota yang masuk golongan kota Cerdas :


  • Nyaman


Arti nyaman sebenarnya apa?  Seperti apa nyaman bagi penghuninya

Mengandung arti sebagai kota yang tertata dan terkendali, sehingga kondusif bagi terciptanya suatu kondisi tata ruang yang mempu mengakomodir aktivitas dan interaksi antar warga kota. Kota teratur sesuai yang sudah ditetapkan, memiliki penghijauan yang cukup baik sehingga masyarakat yang hidup di suatu kota bisa lebih sehat, aman, dan tentram.

Nyaman saat masyarakat dapat mudah mengakses ke fasilitas umum yang ada di perkotaan denga transportasi yang terintegrasi di setiap fasilitas umum. Fasilitas umum dan transportasi kurang layak bagaimana bisa dianggap kota yang nyaman. Solusi yang dapat dilakukan

Integrasi rumah penduduk dengan fasilitas umum yang ada

Letak perumahan dan fasilitas umum (sekolah, rumah sakit, pusat perbelanjaan, alun - alun, pusat makanan, kantor) harus mudah dijangkau baik secara jarak antar lokasi ataupun mode transportasi yang dapat digunakan. Apabila sekolah, pada jam  - jam sibuk (jam 6.30) sering terjadi macet di jalanan, bisa digunakan sistem sekolah dengan wilayah terdekat dari tempat tinggal (bisa mengurangi kemacetan karena bisa ditempuh dengan jalan kaki/ transportasi umum).

Mengaplikasikan pajak kendaraan yang tinggi (harga kendaraan yang tinggi)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun