Mohon tunggu...
Veronika Gultom
Veronika Gultom Mohon Tunggu... Konsultan - https://vrgultom.wordpress.com

IT - Data Modeler | Teknologi untuk semua orang, maka semua orang perlu melek teknologi

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Artikel Utama

Angkot Bandung, Murah Meriah tetapi Raja Ngetem

20 Januari 2025   13:06 Diperbarui: 23 Januari 2025   14:02 438
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jaman sekarang, pengendara mobil pribadi malah ada yang melempar sampah ke jalanan dari dalam mobilnya. Sungguh tidak habis pikir dengan kelakukan kampungan yang merugikan lingkungan ini.

Sebenarnya di mana pun itu, penggunaan kendaraan umum harus digalakan. Karena bertambahnya jumlah kendaraan pribadi tidak akan pernah berbanding lurus dengan kapasitas jalanan yang ada. Di Jakarta, masih bisa diusahakan pelebaran jalan. 

Kalau di Bandung, pelebaran jalan artinya mengorbankan banyak hal, karena struktur alam dan lingkungannya berbeda dengan Jakarta. 

Namun, hanya menggembar-gemborkan penggunaan kendaraan umum, tanpa peningkatan kualitas kendaraan umum untuk rakyat, rasanya kurang efektif.

Jadi, apa saja yang harus ditingkatkan untuk mendukung penggunaan kendaraan umum, misalnya di Bandung?

  • Kondisi jalanan yang baik, tidak rusak. Karena toh kendaraan umum, tidak dapat memilih jalur seenaknya. Jalurnya pasti itu-itu lagi.
  • Keamanan dan kebersihan kendaraan umum

Bagaimanapun kendaraan umum yang aman dan bersih akan membuat nyaman penumpang dan pengemudinya juga. Ada baiknya tidak makan dan minum didalam kendaraan umum, demi kenyamanan bersama. 

Toh perjalanan dengan angkot atau bus dalam kota pasti adalah perjananan pendek, dimana mayoritas orang akan dapat menahan diri untuk tidak makan dan minum selama perjalanan.

  • Saling menghormati antara penumpang dan supir

Perlu ditanamkan dalam diri masing-masing, bahwa dalam hal ini tidak ada yang derajatnya lebih tinggi. Semuanya sama-sama butuh. Kalau tidak butuh, tentunya tidak akan naik kendaraan umum. 

Supir berkendara dengan baik, tidak ngetem, tidak ngebut, dst. Sementara penumpang juga menghargai supir, menjaga kebersihan dan kenyamanan bersama.

Untuk kebaikan bersama, perlu juga diperhatikan kesejahteraan supir, jika memang pemerintah setuju, menggunakan kendaraan umum adalah cara terbaik untuk menghindari membludaknya kendaraan pribadi yang akan mengakibatkan kemacetan lalu lintas. 

Jika supir kendaraan umum masih harus kejar setoran sementara penumpang juga sepi, budaya ngetem pasti akan merusak mood penumpang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun