Saya membebaskan Mas Robi untuk menyesuaikan jawaban dengan bahasanya sendiri, tidak harus persis sama dengan yang saya perintahkan, namun maksud dan tujuannya harus sama. Dengan sedikit ancaman bahwa ada kemungkinan saya akan mempertimbangkan untuk memberhentikannya jika dia tidak melaksanakan perintah tersebut. Mas Robi pun bergegas mencatat perintah beserta jawaban-jawaban yang saya perintahkan tadi. Ketika saya uji untuk memastikan apakah dia mengerti perintah saya atau tidak, ternyata dia dapat mengerti omongan-omongan telemarketer yang saya ajukan dan dapat memberikan respon sesuai yang saya mau. Dia pun ternyata sudah menyiapkan respon atas kemungkinan bentuk penawaran lainnya. Cukup bisa diandalkan.
***
Waktunya mandi karena sebentar lagi harus pergi untuk merayakan misa malam Natal.Â
"Air.....alirannya mati lagi", padahal baru satu hari saja dia mengalir setelah sebelumnya seminggu tidak mengalir. Bagaimana ini?!
Sepertinya saya harus menghubungi Mba Meita, asisten humas di perusahaan air langganan dari jaman nabi Daud, PT. Tirta Bocor
"Mba Meita, saya ingin melaporkan aliran air yang kembali tidak mengalir. Mohon solusinya, karena kejadian ini sudah sering terjadi".
"Mohon maaf saat ini sedang terjadi kebocoran pipa. Mohon pengertiannya, kami sedang berusaha memperbaiki masalah kebocoran ini", jawab mba Meita.
"Oh, kebocorannya di mana, Mba?", tanya saya ingin tahu.
"Di daerah Langlinglung, Banjar Barat", jawab Mba Meita.
"Wah, itu kan wilayah di luar pulau, Mba. Apa hubungannya dengan aliran air di daerah sini?", tanya saya tidak puas dengan jawaban mba Meita yang tidak masuk akal.
"Mohon maaf, Anda berada di daerah mana?", tanya mba Meita, tanpa rasa bersalah.