Mengapa disebut pidato kebudayaan? Apa hubungannya dengan balas budi kepada rakyat? Pertanyaan itulah yang muncul di kepala saya ketika memutuskan untuk ikut mengisi absensi Kopaja71 untuk menghadiri acara tersebut, "Pidato Kebudayaan" dengan judul "Balas Budi Untuk Rakyat" yang dibawakan oleh Garin Nugroho, pada tanggal 10 November 2024. Tahun ini adalah pidato kebudayaan yang digelar ke-30 kalinya pada tanggal yang sama, bertepatan dengan hari Pahlawan. Yang ternyata juga bertepatan dengan ulang tahun TIM (Taman Ismail Marzuki).
Dan ini adalah pertama kalinya saya mengikuti pidato kebudayaan. Selama ini kemana aja?!...Yah maklum baru tahu kalau tiap tahun ada acara seperti ini.
Acara diawali dengan lagu Indonesia Raya yang dipimpin oleh cucu cicit dari W.R Supratman, yaitu pencipta lagu Indonesia Raya. Kemudian dibuka oleh Perwakilan dari Dewan Kesenian Jakarta, dilanjutkan dengan pidato dari Menteri kebudayaan yang pertama, yaitu Bpk. Fadli Zon, secara daring. Kehadiran Bapak Menteri Fadli Zon sendiri diwakili oleh wakilnya.
Acara yang menurut jadwal dimulai pukul 19.00 itu dibuka agak terlambat. Namun untunglah, waktu yang hilang itu tergantikan dengan performance musik dari solois Hanifa Shabrina yang diiringi oleh pianis Nathania Karina. Mereka membawakan lagu lama "Payung Fantasi" dengan irama yang menyenangkan sehingga para hadirin terbawa suasana hingga tanpa sadar ikut bergoyang dan bersenandung mengikuti lagu.
Pidato kebudayaan dibayangkan sebagai oase atau suara jernih dari Cikini yang merujuk pada pandangan Umar Kayam tentang makna pusat kesenian sebagai mata air yang mengaliri air jernih ke segala penjuru negeri ini dan menjadi sumber inspirasi bagi para pegiat seni budaya dan masyarakat luas. (Buku Program PiKebu 2024)
Jadi apa sih maksudnya pidato kebudayaan? Apakah kebudayaan itu selalu mengacu kepada sesuatu yang berbau seni, sehingga diadakannya pun selalu di Pusat Kesenian seperti Taman Ismail Marzuki?
Apakah kebudayaan yang dimaksud selalu mengacu pada kebudayaan Indonesia yang dibentuk di masa lalu dan selalu diserukan agar dilestarikan sekarang ini?
Kebudayaan bukanlah melulu tentang sesuatu yang berasal dari masa lalu.
Kebudayaan dalam arti luas adalah cara berpikir, bertindak, dan bereaksi suatu bangsa, berbasis pada peta-peta sosial, ekonomi, budaya, hingga politik yang berubah dalam setiap periode zaman. Berarti kebudayaan itu juga tentang masa sekarang dan masa depan.
***