Mohon tunggu...
Veronika Gultom
Veronika Gultom Mohon Tunggu... Programmer/IT Consultant - https://vrgultom.wordpress.com

IT - Data Modeler; Financial Planner

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

"Lapor Mas Wapres" dari Perspektif Teknologi

24 November 2024   22:38 Diperbarui: 26 November 2024   10:49 235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka meluncurkan program Lapor Mas Wapres bagi masyarakat yang ingin menyampaikan keluhan, saran, dan gagasan secara langsung setiap Senin hingga Jumat pukul 08.00 hingga 14.00 WIB dengan kuota 50 orang per hari. (ANTARA FOTO/Fauzan via KOMPAS.com)

Permasalahan yang urgent untuk ditangani, pengelompokan per wilayah, analisa masalah jika laporannya berulang, atau tidak dapat diselesaikan dalam waktu dekat, dst.

Jalur WhatsApp dan surel juga dapat dikonversi menjadi data digital yang teratur, sehingga dapat menjadi bahan analisa berbagai hal.

Demikian pula dengan jalur datang langsung. Mestinya pembicaraan dan laporan bisa direkam dalam bentuk formulir yang diisi dengan benar atau disediakan komputer untuk masuk ke lapor.go.id tetapi juga mendapat layanan tatap muka.

Namun yang terpenting, semua permasalahan yang diadukan dan dilaporkan itu bisa dipetakan ke arah perbaikan yang berarti, penyelesaian masalah yang berkelanjutan bukan sekedar tambal sulam tetapi tidak pernah diperbaiki sebagaimana mestinya. Bukan tidak mungkin data-data itu nantinya bisa jadi pedoman rencana pembangunan selanjutnya.

Akan lebih bagus juga kalau rekapan semua laporan dapat diakses oleh masyarakat, sehingga masyarakat bisa tahu statusnya, juga dapat melihat histori pelaporan tentang sesuatu, untuk mencegah laporan berulang untuk hal yang sama.

Hal ini juga bisa menjadi suatu "tanda" bagi masyarakat kalau ada tindak lanjut dari sesuatu yang dilaporkan. Misal, laporan kelalaian layanan kesehatan di suatu tempat yang efeknya cukup berat.

Jika ada keterangan dilaporkan sekian kali, tindak lanjut yang dilakukan, dan saran kepada masyarakat, tetapi masih juga ada kelalaian yang sama dilaporkan, berarti ada sesuatu yang tidak benar dan perlu tindak lanjut yang lebih serius.

Bisa juga aplikasinya dilengkapi dengan teknologi AI untuk mempermudah semuanya. Misal mengidentifikasi dan memvalidasi kebenaran laporan, untuk mencegah tercatatnya data sampah, sehingga mereka hanya memproses laporan yang benar dan memang perlu ditangani saja. 

Data-data yang masuk bisa "didaur ulang" untuk menerapkan teknologi AI yang lebih baik secara terus menerus, agar menjadi aplikasi yang smart.

Skill Operator Yang Memadai

Mungkin sebaiknya di jaman digital ini, petugas yang melayani jalur tatap muka harus punya kemampuan lebih daripada sekedar operator yang memasukan data ke komputer. Karena kalau hanya sekedar memasukan data, bisa dilakukan lewat jalur digital lainnya. Apalagi jalur tatap muka hanya ada di Jakarta yang rata-rata orangnya melek teknologi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun