Sebagai orang-orang yang menjalankan bisnis, para pemimpin perusahaan tentu harus mengambil keputusan dan menyusun strategi untuk mengatasi permasalahan tersebut.Â
Mereka tidak dapat berdiam diri saja menyalahkan keadaan tanpa melakukan sesuatu. Kecuali mereka memang mau pada akhirnya perusahaan merugi karena pengeluaran lebih besar daripada pemasukan, karena pemasukan lebih sedikit dibandingkan biaya dan pengeluaran lainnya, atau pengeluaran dan biaya-biaya makin hari makin besar dibandingkan dengan pemasukan yang tetap di angka yang sama, atau malah berkurang setiap periodenya, dst.
Salah satu sistem yang dapat membantu analisa kinerja perusahaan secara digital adalah Business Performance Management System. Business performance management (BPM) sendiri merefer kepada serangkaian metoda, metrix, dan tool untuk melacak dan mengoptimasi kinerja perusahaan. Business Performance Management juga adalah sebuah siklus yang berkelanjutan, mulai dari perencanaan, pelacakan (tracking), analisa kinerja (analyzing performance), dan pencocokan (adjustment).
Secara umum, kondisi perusahaan terlihat dari laporan keuangannya. Karena semua data operasional perusahaan yang berkaitan dengan uang terekam di situ.Â
Dengan bantuan business performance management system, laporan-laporan keuangan dapat dibuat dengan mudah dan cepat, demikian pula sebaliknya, data-data pembentuknya juga dapat ditelusuri sampai ke detailnya. Tentunya dengan catatan, datanya ada dan memang begitu adanya alias tidak dimanipulasi. Itulah kemampuan dari sebuah business performance management system, membantu menganalisa sesuatu dengan kemampuan menelusuri data sampai ke level paling detail, dari berbagai sisi.
Apa maksudnya dari berbagai sisi?
Bisa dari sisi pengeluaran, pemasukan, biaya, atau penghasilan lainnya. Bisa dari kinerja karyawan, jumlah produksi, jumlah penjualan produk, strategi bisnis, dll.
Business performance management system juga dapat membantu dalam perencanaan, pembuatan budget, dan forecasting, dengan berbagai metoda. Biasanya sebuah bidang bisnis sudah memiliki  metodanya sendiri. Jadi hanya tinggal diterjemahkan saja ke dalam sistem ini. Yang jelas, semua tahapan yang diperlukan dapat menjadi lebih mudah, karena semua departmen terkait bekerja dengan data yang sama dan pada sistem yang sama. Tentu saja hal ini memungkinan kerjasama dan koordinasi antar departmen menjadi lebih mudah.
Dengan bantuan business performance management system yang diimplementasikan dengan benar, perencanaan dan pembuatan budget dapat dengan mudah disesuaikan dengan kondisi perusahaan, dengan mempertimbangkan juga prediksi keuangan perusahaan untuk beberapa waktu ke depan.
Jadi, baik buruknya kondisi perusahaan untuk beberapa waktu ke depan, dapat diketahui dan dipaparkan dengan mudah menggunakan sistem Business Performance Management. Maka seharusnya signal kondisi keuangan kurang baik, dapat diketahui sejak sebelum hal itu terjadi. Sehingga masih memungkinkan untuk dicegah.
Perusahaan-perusahaan besar seperti Sritex, seharusnya juga sudah menggunakan sistem ini, sebagai alat bantu untuk menganalisa kinerja perusahaan, sebagai pendukung dalam pengambilan keputusan.