Mohon tunggu...
Veronika Gultom
Veronika Gultom Mohon Tunggu... Programmer/IT Consultant - https://vrgultom.wordpress.com

IT - Data Modeler; Financial Planner

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Tebet Eco Park, Connecting People with Nature

12 Agustus 2024   01:34 Diperbarui: 14 Agustus 2024   19:12 261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Cukup ramai saat itu orang berlalu lalang di jembatan orange Tebet Eco Park. Jembatan orange ini adalah zona infinity link bridge. Mungkin karena menghubungkan dua area, yang kalau dijalani dari luar taman, harus menyebrang jalan dulu.

Dari atas, terlihat beberapa group yang duduk bersama. Ada yang menikmati makanan sama-sama, ada pula yang serius mendengarkan temannya berbicara di depan. Mungkin mereka sedang membahas sesuatu yang lebih serius dibandingkan kelompok yang sedang menikmati makanan.

Akhirnya saya berpapasan dengan teman yang janjian bareng menyusuri Tebet Eco Park sore ini. Karena dia pun baru datang dari pintu masuk yang lain, maka kami menentukan arah ke mana kami akan mulai menelusuri taman kota ini. Ok ke kiri, ke arah taman yang banyak orang sedang piknik berkelompok. 

Kami pun mulai menelusuri jembatan orange ke arah menuju taman berbukit-bukit kecil, dan lanjut menelusuri jalan setapak yang tersedia. Cukup ramai orang berlalu lalang sore itu. Maklum akhir pekan, ada tempat bagus murah meriah mantap seperti Tebet Eco Park ini, sudah pasti ramai dikunjungi orang. 

Apa lagi setelah Covid kemarin, rupanya banyak orang mulai enggan mengunjungi mall dan pusat-pusat perbelanjaan sebagai salah satu alternatif "buang stress" atau sekedar menikmati waktu santai di akhir pekan.

Rasanya area seperti Tebet Eco Park ini memang dibutuhkan oleh para penghuni kota Jakarta yang konon katanya berasal dari berbagai penjuru Indonesia.

Sepanjang berjalan menyusuri taman kota ini tidak terlihat ada penjual makanan seperti di pintu masuk tadi. Syukurlah tidak ada penjaja makanan di dalam sini. Minimal, dengan begitu, kebersihan lebih terjamin. Hanya, masih ada saja sampah yang dibuang sembarangan.

Sayang sekali, ruang hijau yang mulai dirintis untuk kepentingan masyarakatnya, namun kesadaran masyarakat dalam hal membuang sampah masih kurang. 

Apalagi tersedia juga children playground, yang artinya ada anak-anak yang datang bermain di sini. Seharusnya anak-anak itu diberi contoh lingkungan yang bersih tidak ada sampah terserak karena dibuang begitu saja oleh pengunjung lain.

Mudah-mudahan generasi muda sekarang dapat menjadi perintis perubahan dalam hal menjaga kebersihan ruang publik ini.

Kami berjalan berkeliling beberapa putaran sambil ngobrol ngalor ngidul, atau istilah kami, bertukar cerita setelah beberapa lama tidak bertemu karena kesibukan masing-masing. Asik juga ngobrol dengan teman sambil jogging sore hari di salah satu ruang terbuka hijau Jakarta seperti Tebet Eco Park ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun