Kalau bicara tentang angkatan (TNI), yang terbayang adalah tentara-tentara yang membawa senjata. Yang terkesan seperti menjaga keamanan atau seperti dalam suasana perang. Biasanya tentara-tentara yang selalu siap siaga dengan senjatanya dapat kita lihat di beberapa tempat seperti kantor-kantor kedutaan, mabes TNI, atau area-area dimana ada komunitas TNI, misal perumahan atau asrama TNI.
Kebetulan waktu kecil dulu, ada saudara kami yang tinggal di perumahan/asrama prajurit TNI. Dan kami mengunjungi mereka minimal setahun sekali untuk berlebaran. Setiap kesana, di pintu masuk area asrama ada prajurit-prajurit yang berjaga-jaga.
Berjaga-jaga tentunya tidak selalu karena ada sesuatu yang tidak beres, tetapi karena mereka tidak tahu kapan "pencuri" akan datang. Pencuri dalam hal ini dapat berarti serangan musuh, pencuri beneran, atau bahaya-bahaya lainnya. Istilahnya mereka membentengi area tersebut setiap saat agar terhindar dari serangan pihak luar.
Tapi kok siber? Maksudnya menjaga keamanan siber? Kok, perlu dijaga?
Tentu saja perlu! Apalagi sekarang jaman digitalisasi, dimana boleh dikatakan tidak ada batas ruang dan waktu. Kalau benteng pertahanan hanya di darat, laut, dan udara saja, sementara siber tidak dijaga, bisa kebobolan.
Serangan serangan apa saja yang bisa terjadi terhadap siber Indonesia? Macam-macam. Bisa dari dalam maupun luar negeri.
Aksi Terorisme
Terorisme memang terjadi di darat. Misal pemboman di suatu tempat. Tetapi belum tentu perencanaan aksi mereka dilakukan semata-mata di darat, laut, atau udara. Bisa jadi mereka melakukannya di dunia siber lewat pertukaran email, komunikasi siber jarak jauh, memata-matai lewat siber, dll.
Pemanfaatan Pasukan Siber Untuk Kepentingan Sepihak
Apakah itu pasukan siber?