Mohon tunggu...
Veronika Gultom
Veronika Gultom Mohon Tunggu... Programmer/IT Consultant - https://vrgultom.wordpress.com

IT - Data Modeler; Financial Planner

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence Artikel Utama

Siapkah Anda Wawancara Kerja dengan Mesin AI?

26 April 2023   01:04 Diperbarui: 26 April 2023   08:09 745
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: pcmag.com (Photo: Headway/Unsplash) 

Ada juga perusahaan besar yang "pdkt" tetapi tetap harus mengikuti aturan penerimaan pegawai yang berlaku di perusahaan tersebut. Ada yang hanya perlu mengenal kita secara pribadi dan merasa tidak perlu untuk melakukan test.

Yang saya ingat, biasanya ada beberapa hal dalam wawancara kerja:

  • Memperkenalkan diri
  • Pertanyaan sehubungan pengetahuan dan pengalaman kerja (teknical/non teknical)
  • Pertanyaan tentang pengalaman menghadapi persoalan kerja dan bagaimana kita menyelesaikannya
  • Pertanyaan kapan bisa mulai kerja.

Sebelum sesi interview bisa saja ada test untuk mengukur kemampuan kandidat. Setelah lolos interview pertama, biasanya ada sesi interview lagi untuk konfirmasi penawaran gaji.

Ternyata semua proses interview itu dapat dilakukan oleh teknologi AI.

Dalam bidang-bidang pekerjaan tertentu, interview jarak jauh via telepon, aplikasi tele meeting (Zoom, Skype, Team, Gmeet, dll) sudah umum terjadi jauh sebelum pandemi.

Nah dengan AI, prosesnya mirip-mirip. Namun di seberang sana tidak ada orang yang berperan sebagai pewawancara. Pertanyaan-pertanyaan sudah disiapkan dan dimasukan kedalam sistem sebelumnya oleh calon pemberi kerja. 

Kandidat hanya tinggal menjawab dan mengirim (submit) jawabannya. Setelah submit jawaban mesin AI yang pegang kendali untuk menganalisis suara, mengamati body language kandidat, dan menganalisis jawaban-jawabannya dan mengeluarkan skor atas video rekaman yang di-submit. 

Dari hasil analisis itu, mesin AI juga akan mengeluarkan insight, yaitu pandangan sistem terhadap kandidat berdasarkan analisis dari video rekaman yang disubmit. Proses ini sama dengan interview tatap muka. 

Selain mendengarkan, pewawancara juga menganalisis kandidat yang berada di hadapannya dan kemudian mengeluarkan hasil analisisnya untuk menentukan apakah kandidat dapat lanjut ke sesi berikutnya atau tidak.

Dalam hal ini, saya rasa kemampuan berbicara dengan intonasi suara yang tepat, kemampuan memberi jeda waktu setiap selesai sebuah kalimat, penekanan suara pada kata, dan susunan kata dalam sebuah kalimat (tata bahasa), akan sangat berperan. 

Kecuali mesin AI nya bisa seperti ChatGPT yang mengerti bahasa manusia dalam bahasa sehari-hari yang natural termasuk bahasa gaul yang masih sopan dan diterima dalam sebuah pembicaraan formal seperti wawancara kerja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun