Algoritmanya:
1. i=1
2. j= 1
3. Tampilkan bintang sejumlah j
4. j+1
5. Ulangi langkah 3 dan 4 selama nilai j<=nilai i
6. Ganti baris
7. i=i+1
8. ulangi langkah 2 dan  seterusnya selama nilai i <= 100
contoh diatas adalah algoritma dalam bahasa sehari-hari.Â
Algoritma yang mendekati bahasa pemrograman adalah seperti ini:
"While" adalah untuk menyatakan pengulangan. Dalam contoh diatas, while yang pertama maksudnya adalah selama variable i <= 100, lakukan perintah-perintah didalam kurung kurawal.
print adalah untuk mencetak output pada baris yang sama, dalam hal ini output yang dihasilkan adalah "*" sejumlah j, dimana nilai j tidak akan pernah lebih tinggi daripada nilai i.
maka ketika i = 5, algoritma tersebut akan mencetak tanda bintang sebanyak maksimal 5 kali pada baris yang sama.
Sementara println adalah untuk berganti baris.
Hingga ketika i = 100, algoritma tersebut akan mencetak tanda bintang sebanyak 100 kali dan program berhenti alias selesai.
Begitulah kira-kira algoritma pemrograman itu. Selanjutnya programmer hanya tinggal menyesuaikan algoritma tersebut kedalam bahasa pemrograman alias coding yang sesungguhnya, agar dapat dimengerti oleh komputer. Belajar programming tidak harus menjadi programmer. Tetapi berguna juga untuk business analyst, agar dapat menyesuaikan logika bisnis dengan logika pemrograman. Jika business analyst hanya mengerti dari sisi aturan bisnis saja, maka biasanya masih akan ada communication gap antara busines users sebagai pengguna teknologi dengan orang teknik yang menterjemahkan business process kedalam sistem komputer. Jadi, yu upgrade skill dengan belajar programming walau tidak harus jadi programmer.Â
Semoga menimbulkan pusing yang mengasikan seperti mengisi TTS atas menyusun puzzle ^#$%#@#!