Pemrograman adalah sebuah cara menterjemahkan proses-proses manual kedalam bahasa yang dapat dimengerti oleh komputer, agar komputer dapat secara otomatis beroperasi menjalankan proses-proses manual itu. Ini adalah definisi saya sendiri berdasarkan pengalaman dan pengertian pribadi.
Satu hal yang tidak pernah saya lupa dari dosen pemrograman saya adalah pernyataan bahwa komputer itu bodoh. Dan dalam perjalanan saya bekerja dengan pemrograman, data, dan sistem, saya membuktikan hal itu. Komputer memang bodoh. Sekalipun ada istilah smart phone atau telepon pintar, atau robot pintar. Tetap saja mereka tidak memiliki kecerdasan.
Lantas apa hubungannya dengan Artificial Intelligence?
Artificial Intelligence
Artificial Intelligence sedikit banyak pasti ada pemrogramannya juga. Tetapi hasil pemrograman saja belum dapat dikatakan sebagai Artificial Intelligence.Â
Secara terjemahan mungkin bisa. Kecerdasan buatan. Karena pada awalnya suatu proses dikerjakan secara manual oleh manusia yang pastinya dengan mengandalkan kecerdasannya, kemudian dibuat sedemikian rupa agar dapat dilakukan oleh komputer. Namun Artificial Intelligence atau kecerdasan buatan, yang tujuannya adalah mengimitasi kemampuan manusia, adalah hal yang lebih luas, sama halnya dengan kemampuan manusia yang sangat luas.Â
Jika pemrograman baru bisa dipakai untuk mengumpulkan data, otomatisasi suatu proses, pembuatan laporan berdasarkan data-data yang ada, maka Artificial Intelligence sudah dapat membaca, menterjemahkan, dan mengolah kembali data-data tersebut, kemudian melakukan pekerjaan-pekerjaan berdasarkan data dan program yang ditanam.Â
Data-data yang dipakai, bukan hanya data-data yang teratur yang terkumpul dari sebuah sistem, tetapi juga data-data yang tidak teratur, seperti misalnya video, foto, dan suara.
Saat ini, teknologi AI sudah dapat mengenali bagian-bagian dari sebuah gambar. Ibarat mata kita melihat sebuah gambar dan mengirim informasi yang didapat ke otak dan mengenalinya sebagai wajah manusia, gambar mobil, gambar pohon dst.