Mohon tunggu...
Veronika Gultom
Veronika Gultom Mohon Tunggu... Administrasi - https://vrgultom.wordpress.com

IT - Data Modeler | Teknologi untuk semua orang, maka semua orang perlu melek teknologi

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Adakah Pekerjaan Berpenghasilan Besar yang Mudah Dilakukan?

19 Oktober 2022   20:26 Diperbarui: 20 Oktober 2022   00:05 436
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi prospek kerja dengan gaji besar (Sumber: Pogonici via money.kompas.com) 

Padahal dia sendiri gak betah-betah amat bekerja di situ. Mengapa tidak membayar sendiri biaya certification dan training agar bebas mencari pekerjaan yang lebih sesuai dengan kualitasnya.

Setiap pekerjaan ada seninya dan tantangannya. Tantangan dibutuhkan agar tidak cepat bosan, karena tantangan itu pada dasarnya adalah untuk mengalahkan diri sendiri. Seni dalam bekerja membuat pekerjaan tetap menarik karena kita dituntut untuk mencari solusi dari setiap tantangan yang ada.

Jadi agen asuransi karena diiming-imingi penghasilan tinggi? Penghasilan tinggi sampai miliaran memang memungkinkan dalam bisnis asuransi. Dan ini adalah salah satu yang biasa digunakan untuk memotivasi para agen. 

Namun ternyata, itu yang tidak mempan untuk saya. Masalahnya saya terbiasa mengerjakan hal-hal yang saya suka dan tidak peduli dengan penghasilan karena biasanya, pada akhirnya penghasilan mengikuti dan sesuai dengan apa yang saya kerjakan. 

Maka, penghasilan tinggi bukan motivasi utama saya dalam bekerja. Saya akan dapat bekerja dengan baik hanya jika saya menyukai pekerjaan itu, dan itu artinya selalu ada solusi untuk setiap permasalahan yang menghadang.

Penghasilan tinggi tetapi pengeluran masih lebih besar daripada penghasilan? Gak sejahtera dong. Mungkin orang itu masih perlu melatih diri mengatur keuangan. Ada banyak orang yang berpenghasilan tinggi, tetapi karena tidak dapat mengatur keuangan, maka dia terlihat miskin juga.

Penghasilan tinggi bukan berarti pengeluaran juga harus tinggi. Walaupun biasanya antara penghasilan dan pengeluaran lama-lama akan jadi seimbang. Seimbang dalam arti makin tinggi penghasilan, maka gaya hidup pun mengikuti. Yang tadinya kalau macet cuma bisa ngedumel, maka karena merasa penghasilan cukup untuk beli helikopter, jadilah membeli helikopter sebagai alternatif transportasi di kala macet. 

Menurut saya itu masih bener he..he..he.. Yang aneh itu, beli mobil balap untuk dipakai balapan di jalanan yang dari jaman dahulu sampai sekarang adalah area macet. Karena gak ada gunanya, toh mau balapan gimana lha wong kondisinya setiap detik padat merayap. Yang begini ini mungkin yang berpenghasilan tinggi tetapi logika tidak lagi jalan karena merasa mampu membeli segala sesuatu dengan uang.

Andai penghasilan saya triliunan, rasanya saya akan tetap senang jalan kaki, mendekat dengan alam, dan jika memungkinkan dari sisi waktu, saya akan jalan-jalan keliling Indonesia menikmati segarnya udara di hutan dan laut. 

Jadi penghasilan triliunan buat apa dong? Pos-pos pengeluaran bisa banyak tetapi tetap pakai logika, jangan pakai gengsi. 

Apapun pekerjaanmu, akan jadi menarik kalau kamu menyukainya bukan sekedar karena masalah materi. Pekerjaan yang menarik dan disukai akan jadi terasa mudah untuk dilakukan dengan sepenuh hati. Hingga pada akhirnya penghasilan pun akan mengikuti, sesuai antara apa yang dikerjakan dan imbalannya.   

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun