Mohon tunggu...
Veronika Gultom
Veronika Gultom Mohon Tunggu... Programmer/IT Consultant - https://vrgultom.wordpress.com

IT - Data Modeler; Financial Planner

Selanjutnya

Tutup

Metaverse Artikel Utama

Mengenal Metaverse dan Bagaimana Pengaruhnya dalam Kehidupan di Masa Depan

22 April 2022   18:09 Diperbarui: 25 April 2022   20:50 994
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi metaverse (Sumber: Getty Images)

Mengikuti kuliah internasional di negara lain sekalipun secara fisik tetap berada di tanah air. Selain biayanya lebih murah, scope-nya pun internasional. Dan berbagai praktikum di laboratorium untuk membuktikan sebuah teori, tentunya dapat dilakukan dengan simulasi 3Dimensi. Meskipun gregetnya pasti tidak seperti kalau diusahakan bersama teman-teman didunia nyata.

Dan bagaimana itu bisa terjadi?

Apakah semua orang dapat mengikuti kuliah metaverse ini tanpa mendaftar terlebih dulu dan bisa asal masuk saja? 

Sangat mungkin tidak begitu. Karena kalau bisa seperti itu, apa gak rugi universitas penyelenggaranya karena mahasiswa dari seluruh dunia bisa ikut perkuliahan tanpa bayar dan tanpa seleksi. Apa gak kacau kalau yang seharusnya belum mengikuti kelas level tertentu tetapi sudah ikut kelas itu, malah  kemudian mengacaukan kelas. 

Saya kira, seharusnya ada semacam "pintu" keluar masuk yang aksesnya hanya diberikan kepada pengguna terdaftar. Dalam istilah sekarang "login".

Dan bagaimana pula kesiapan mahasiswa Indonesia jika perkuliahan metaverse memungkinkan mereka untuk ikut belajar dalam kelas-kelas internasional? Mudah-mudahan tidak akan menjadi masalah bagi para mahasiswa zaman now yang lebih fasih berbahasa internasional dan lebih mudah menyesuaikan diri dengan budaya netral berkelas internasional namun tetap berdiri tegak dengan identitas aslinya.  

Seperti umumnya teknologi baru, kebanyakan orang berasa menjadi orang paling keren sedunia ketika pertama kali menggunakan sesuatu yang di mana orang di sekitarnya belum atau masih segelintir yang menggunakannya. 

Sementara ketika hal itu sudah menjadi biasa karena mayoritas orang sudah menggunakannya, maka yang belum bisa, biasanya merasa minder dan berdalih, "Saya sudah tua, gak ngerti yang gitu-gituan!" atau "Maklum, saya gaptek", padahal itu cuma masalah mau mencoba atau tidak. Kalau sudah tahu gaptek, janganlah berlindung di balik kegaptekannya, tetapi berusahalah supaya beralih dari gaptek ke "Oh cuma gitu toh!"

Apakah kalau kuliah di metaverse bisa bolos kuliah tetapi titip absen? Bagaimana caranya kalau keluar kelas sebentar di tengah-tengah perkuliahan? Misalnya kebelet perlu ke toilet? Apakah harus logout dulu, padahal masih berada di lingkungan universitas itu?

Mungkin cara buka "pintu-nya" dengan cara tap/mengetukan "kartu" pembuka pintu, seperti kartu akses lift di perkantoran atau apartement. Sementara di belakang layar (back end), sistem akan menandai kalau orang dengan ID Card tersebut sedang berada di luar kelas. 

Mudah-mudahan hal-hal kecil seperti itu sudah diantisipasi di dunia metaverse nanti. Karena kalau tidak, mahasiswa bisa jalan-jalan virtual ke tempat lain selama perkuliahan berlangsung. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Metaverse Selengkapnya
Lihat Metaverse Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun