Dan hal lain yang sangat penting adalah mengenai pembayaran dari pihak BPJS ke rumah sakit-rumah sakit. Saya baru mengerti ketika berkesempatan mengurus BPJS untuk orang tua yang sakit, bahwa biaya sakit yang dibayarkan oleh BPJS perbandingannya cukup jauh dibandingkan dengan tarif normal yang ditetapkan oleh rumah sakit. Terutama untuk rumah sakit swasta yang menerima pasien BPJS. Dengan biaya yang jauh lebih rendah ini, alangkah baiknya jika pembayaran pun lancar sesuai jadwal agar tidak mengganggu operasional rumah sakit bersangkutan. Karena tentu saja hal ini akan berpengaruh kepada pelayanan yang diberikan kepada masyarakat pengguna layanan BPJS. Bisa dikatakan BPJS adalah program sosial bersama. Namun sekalipun program sosial, yang namanya kewajiban tetap harus diusahakan tepat waktu.
Apapun cara pemerintah untuk mengurangi celah bagi orang-orang yang tidak ingin menjadi anggota BPJS, sebaiknya kita dukung demi kebaikan bersama. Orang kaya tidak ada salahnya menjadi anggota BPJS dan membayar iuran walaupun tidak akan pernah menggunakannya. Sementara orang-orang yang tidak memiliki asuransi kesehatan swasta tidak ada alasan untuk tidak menjadi anggota BPJS.
 Jika sekarang saja seseorang enggan mengeluarkan uang kecil sebagai pembayar iuran BPJS atau asuransi swasta lainnya, bagaimana nanti kalau sakit dan harus mengeluarkan biaya besar?
(VRGultom)
*) Mengutip sebagian atau seluruh artikel dan mempublikasikannya di media lain selain kompasiana.com adalah pelanggaran hak cipta
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H