Ketika seorang teman memperkenalkan investasi itu pada saya, logika saya mengatakan, itu kan hanya sponsor, tinggal bayar sekian untuk menjadi pengiklan dalam kegiatan acara tersebut.
Hal kedua yang menjadi pertanyaan adalah, "Cara kerjanya bagaimana?". Ternyata orang-orang itu tidak mau menjelaskan dengan alasan harus menjadi anggota dulu.Â
Tentu ini aneh! Logikanya ketika seseorang ditawari sesuatu, sekalipun gratis, setidaknya orang itu akan bertanya, "Bener gak nih? Apa ada udang dibalik batu?" Kecuali orang itu memang kepepet dan terpaksa mengambil resiko dengan membeli kucing didalam karung.
Ketiga, investasi ini menggunakan mata uang US dollar, ketika saya tanya, apa boleh uangnya langsung ditransfer via rekening US dollar? Ternyata tidak bisa.
Uang harus disetor dalam bentuk rupiah barulah kemudian mereka yang mengkonversi menjadi USD. Dan ternyata setornya pun bukan langsung ke perusahaan bersangkutan, tetapi melalui upline.Â
Dan upline akan melanjutkan ke perwakilan mereka di Indonesia. Buat saya ini aneh, kalau ada dana dalam mata uang yang sama, mengapa haru dikonversi dulu ke Rupiah baru kemudian dikonversi lagi ke USD.
Keempat: Apakah terdaftar di OJK? Jawabannya, "Buat apa terdaftar di Indonesia, ini kan investasinya di luar negeri?"
Mungkin terdaftar di OJK bukan jaminan, tetapi saya pikir, lokasi para investor di Indonesia dan mereka adalah warga negara Indonesia. Jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, kemana para investor ini akan menuntut dan mencari bantuan?
Dengan segala pertanyaan itu, akhirnya saya buka Internet dan mencari tahu tentang perusahaan investasi itu dengan menggunakan bahasa Inggris. Karena saya pikir, ini investasi dari UK, dan saya mau tahu bagaimana perkembangan investasi itu di negara asalnya.Â
Ternyata informasi yang ada, perusahaan ini sudah masuk dalam daftar peringatan sebagai "scam" di beberapa negara Asia.
Sebuah artikel dari media terpercaya, Reuters.com, menyatakan dengan terang-terangan tentang kejanggalan-kejanggalan perusahaan investasi ini. Salah satunya adalah bahwa perusahaan tersebut terdaftar sebagai perusahaan property, sementara websitenya mengklaim sebagai sarana edukasi keuangan.Â