Jika ingin menciptakan bahasa baru, tentukanlah aturannya, yaitu tata bahasanya atau grammar-nya, agar orang lain tahu bagaimana mempelajari polanya.Â
Jika masalahnya adalah karena bilingual, biasakan berpikir dalam bahasa Inggris ketika harus berbicara bahasa Inggris, dan berpikir dalam bahasa Indonesia ketika berbicara dalam bahasa Indonesia. Itu baru kemampuan bilingual yang benar-benar fasih, bukan setengah-setengah. (VRGultom)
*) Mengutip sebagian atau seluruh artikel dan mempublikasikan selain di Kompasiana.com adalah pelanggaran hak cipta
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!