Mohon tunggu...
Veronika Gultom
Veronika Gultom Mohon Tunggu... Programmer/IT Consultant - https://vrgultom.wordpress.com

IT - Data Modeler; Financial Planner

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Saya Mau Jadi Akuntan!

19 November 2020   19:14 Diperbarui: 19 November 2020   19:29 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dan ternyata mama bukan hanya seorang akuntan, tetapi manager keuangan yang ok banget, karena tidak pernah gagal menjaga stabilitas ekonomi keluarga. Saya menyadari hal itu ketika suatu ketika saya mendapat kesempatan untuk menggantikan sementara dan "menduduki" posisi mama sebagai manager keuangan keluarga. Ketika itu mama sedang dikampung untuk suatu pekerjaan. Karena saat itu saya dalam kondisi "menganggur" maka saya membantu mengelola "warung" kami. 

Setiap pagi, setiap anggota keluarga minta uang bekal dan ongkos. Dan saya harus mengeluarkan dari kas toko kami. Kemudian uang belanja untuk makan, dan pengeluaran lain-lain. 

Setelah beberapa hari, saya menyadari, ternyata total pengeluaran harian lumayan juga. Setelah saya kira-kira gaji ayah saya sebagai pegawai negeri, ditambah penghasilan tambahan dari berjualan, dibagi jumlah aggota keluarga, dibagi jumlah hari dalam sebulan, oh...my God...ternyata kecil sekali. Dan saya tidak habis pikir, bagaimana selama ini mama mengelola keuangan keluarga?!

Kehidupan kami memang sederhana tetapi saya tetap tidak habis pikir dengan hasil kalkulasi saya. Pantas saja kalau mama mengeluarkan omelan-omelan jika anak-anaknya meminta uang untuk membeli ini dan itu.Mama juga menahan diri untuk tidak ikut kegiatan diluar rumah yang tentunya butuh biaya, dan memasak makanan dengan teknik-teknik khusus yang mengirit biaya.

Teknik khusus yang saya maksud adalah menyiasati. Contohnya, masak daging sapi, dagingnya cuma sedikit tetapi kentangnya lebih banyak, karena harga kentang lebih murah daripada daging. 

Masak ikan dengan kuah berbumbu, kuahnya banyak, padahal ikannya cuma sedikit. Selama ada kuahnya masakan itu tetap terasa enak, walaupun cuma satu ikan dibagi berapa potong, masing-masing cuma dapat secuil. Masak ikan teri, dicampur dengan kacang, tetapi sebenarnya kacangnya lebih banyak daripada ikan terinya....tetapi tetap dinamakan ikan teri kacang, bukan kacang ikan teri....he...he..he...

Kenyataannya setiap hari kami baik-baik saja. Dan sekarang, kami anak-anaknya juga masih baik-baik saja, bahkan lebih baik.

Mama mengajarkan saya banyak hal, dari mulai saya masih kecil hingga dewasa. Tentang kegigihan, ketulusan, kepasrahan, dan kesederhanaan.

Kegigihan yang beliau tunjukan dalam mempertahankan hidup keluarganya meskipun keadaan ekonomi saat itu tidak menentu. Mama, manager keuangan yang mau sekaligus turun tangan supaya ekonomi tidak kacau. Dengan apa yang sudah mama lakukan, beliau telah mengajarkan kepada kami bahwa selalu ada jalan sesulit apapun keadaanya.

Mama juga mengajarkan tentang ketulusan dan kesederhanaan. Ketulusan dalam menerima setiap keadaan dengan iklas. Dan kesederhanaan yang membuat saya bertahan dalam kondisi baik-baik saja sampai saat ini karena tidak mudah terpengaruh, punya prinsip hidup sendiri, tidak suka ikut-ikutan, dan biasa-biasa saja dalam keadaan apapun. Tidak terlalu menunjukan ketika sedang berbeban berat, dan tidak pamer juga ketika sedang dalam keadaan baik-baik saja. Tidak minder ketika melihat orang lain yang lebih dan tidak memandang rendah juga melihat orang lain yang kekurangan.

Terima kasih, mama untuk semua yang mama lakukan dan ajarkan kepada kami. Terima kasih guru besarku. Mama, sekolah pertama dan selamanya (VRGultom).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun