Apalagi kalau masih ada rencana sekolah sambil bekerja, justru bekerja jam-jaman ini akan menguntungkan karena bisa mengatur waktu sesuai waktu sekolah tanpa perlu sungkan karena harus sering-sering minta ijin boss untuk tidak hadir di tempat kerja.
Setelah saya pikir-pikir, lama kelamaan, bekerja dengan tidak terikat pada suatu perusahaan, lebih menyenangkan. Jika kita terikat pada suatu perusahaan, untuk menerima pekerjaan dari luar selama jam kerja, rasanya kurang bebas dan tidak etis. Ada perusahaan yang mengijinkan ada yang tidak.
Setahu saya, tidak ada perusahaan yang mengijinkan pekerjanya melakukan pekerjaan selain dari perusahaan. Nah jika kondisinya perusahaan sedang tidak ada proyek, satu dua bulan mungkin masih ok untuk kita sebagai karyawan.
Jika kelamaan, karyawan juga bosan, walau masih tetap digaji. Harus hadir di tempat kerja tetapi tidak ada pekerjaan, buat saya, rasanya tidak enak. Mending pergi liburan mengexplore dunia :D
Nah kalau jadi freelancer kan lebih bebas untuk menerima pekerjaan darimana pun sambil tetap memperhitungkan kemampuan pribadi. Kalau sedang tidak ada pekerjaan, bisa liburan sesuka hati tanpa rasa bersalah.Â
Dan menurut beberapa pendapat yang pernah saya baca, pada akhirnya, dalam beberapa tahun kedepan, diprediksikan akan lebih banyak pekerja-pekerja yang dibayar per jam. Jadi, marilah kita bersiap diri!
Semoga pada akhirnya nanti semua pihak dapat menerima pekerja perofesional yang dibayar per jam sesuai skill yang dibutuhkan. Dan semoga semua pekerja yang dibayar per jam dapat menjadi professional yang dicari-cari karena skillnya dibutuhkan. Pekerja yang sudah 'jadi' karena tidak perlu lagi diajari untuk melakukan suatu pekerjaan.Â
Dan yakinlah setiap pekerjaan, sekecil apapun, harus disertai tanggung jawab. Jadi jangan mau dibayar murah jika alasannya "ini hanya pekerjaan kecil".Â
Pekerjaan kecil pun perlu tanggung jawab. Bahkan pekerjaan yang tidak dibayar pun, jika kita sudah setuju untuk mengerjakannya tanpa dibayar, harus dikerjakan dengan penuh tanggung jawab. (VRGultom)Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H