Mohon tunggu...
Veronika Gultom
Veronika Gultom Mohon Tunggu... Programmer/IT Consultant - https://vrgultom.wordpress.com

IT - Data Modeler; Financial Planner

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Menjadi Pekerja Profesional yang Dibayar Per Jam

17 Oktober 2020   16:42 Diperbarui: 18 Oktober 2020   18:06 1059
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi besar dan kecilnya upah. (sumber: thinkstockphoto via kompas.com)

Kenyataannya tidak mudah untuk mendapatkan proyek. Jika kondisi tidak ada proyek ini berlangsung lama, pada akhirnya bukan hanya perusahaan yang tutup tetapi karyawan pun akan kehilangan penghasilan.  

Dikemudian hari, saya bekerja di sebuah perusahaan dimana kami harus mengisi form jam kerja terpakai yang akan ditagihkan kepada client. Argonya per 15'.

Jadi jika kami mengerjakan sesuatu untuk kepentingan client, maka waktu yang terpakai tersebut akan ditagihkan kepada client. Selain itu, waktu kerja kami menjadi beban perusahaan dimana kami adalah karyawannya.

Jika waktu pengerjaan di bawah 15' maka dianggap gratis untuk client, tetapi untuk waktu 15' ke atas, maka akan ditagihkan. Namun kami juga tidak bisa sembarangan 'pasang argo' seperti supir taxi berargo meter. Kami harus mengira-ngira dulu, kira-kira berapa lama waktu yang wajar untuk mengerjakan sesuatu.

Jika waktu standard adalah dua jam, namun karena sesuatu dan lain hal waktu yang terpakai lebih dari dua jam, maka kami disarankan untuk menagihkan hanya dua jam saja. 

Di luar waktu itu, mungkin ada waktu yang terpakai untuk mencari solusi dengan bertanya kepada senior, mencari di google, trial and error, dll, maka jumlah waktu itu tidak perlu ditagihkan, karena dianggap menjadi tanggung jawab pribadi kami sebagai profesional.

Di sini gaji yang dibayarkan kepada kami pun masih gaji bulanan. Hanya saja kami berkewajiban melaporkan waktu kami yang 'terjual' kepada client, karena dari situlah perusahaan mendapatkan penghasilan yang nantinya sebagian untuk membayar upah kami, karyawannya. 

Sebenarnya, dengan cara ini, kami juga berlatih mengatur dan menghargai waktu, serta berlatih menjadi seorang profesional. Terkadang kami sering berpikir kalau cuma 15' sudahlah tidak usah dilaporkan, mungkin karena faktor kedekatan dengan customer atau memang malas membuat laporan.

Sering bos kami mengingatkan, jika tidak melaporkan waktu yang terpakai untuk client, itu sama saja dengan mencuri dari perusahaan. Masuk akal juga, karena memang dari situlah penghasilan perusahaan.

Umumnya disetiap proyek, kami harus mengisi timesheet. Ini adalah pekerjaan yang sering dianggap remeh, karena sering kami terlalu sibuk dengan pekerjaan utama dan konsentrasi mengejar deadline. 

Sumber foto: https://dhrm.utah.gov/
Sumber foto: https://dhrm.utah.gov/

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun