Pantas saja kalau ibu Susi tidak setuju benih-benih lobster diambil dan diexport. Logikanya kalau benih-benihnya diambil, bagaimana kelangsungan hidup selanjutnya, sementara untuk menjadi benih saja butuh waktu berbulan-bulan. Tentu saja ekosistem akan terganggu jika benih-benih diambil sebelum tumbuh menjadi lobster dewasa yang dapat bertelur lagi.Â
Namun menurut berita, banyak nelayan yang menyelundupkan benih lobster demi mendapatkan uang. Bagaimana jika export benur (benih lobster) ini dibuka kembali? Apakah kira-kira penyelundupan tidak akan terjadi lagi? Belum tentu.Â
Kalaupun export benih lobster dibuka secara legal, kalau memang orangnya rakus ya tetap saja akan berusaha mencuri dengan harapan dapat duitnya lebih banyak dibandingkan export lewat jalur resmi. Yang dibutuhkan adalah pengamanan area hidup lobster itu sendiri agar tidak terjadi pencurian dan peningkatan system keamanan agar mempersulit para penyelundup.Â
Jika dilihat dari nilai uang, sudah jelas bahwa export lobster jauh lebih menguntungkan dibandingkan export benih lobster, meskipun export benih menghasilkan uang lebih cepat.Â
Kalaupun export dengan tujuan mempelajari teknologi budidaya lobster secara instan (artificial breeding), mengapa tidak mulai mempelajari dari sekarang, sambil menunggu bayi-bayi lobster menjadi dewasa. Jika saat ini Vietnam merupakan satu-satunya negara yang mampu membudidayakan benih lobster, apakah tidak ada cara lain untuk mempelajari teknologi itu?
Jika membudidayakan secara alami di laut adalah yang terbaik, mangapa tidak diikuti saja. Katanya menurut data yang dipamerkan bu Susi, export lobster dewasa malah meningkat sejak 2016 berbanding terbalik dengan Vietnam, setelah larangan export benih lobster. Jadi mengapa aturan itu mesti diubah? Apakah ganti menteri selalu berarti ganti aturan? Mau export atau tidak memang suka-suka pihak yang berwenang, tetapi kalau aturan sudah baik mengapa tidak dilanjutkan saja. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H