Mohon tunggu...
Veronika Gultom
Veronika Gultom Mohon Tunggu... Programmer/IT Consultant - https://vrgultom.wordpress.com

IT - Data Modeler; Financial Planner

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Andai...

4 Oktober 2019   14:25 Diperbarui: 4 Oktober 2019   14:36 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Republika.co.id

Suatu saat di sebuah rumah sakit...saya menyapa seorang ibu, yang tidak terlalu tua, yang sedang sakit. Kemudian kami mengobrol yang berakhir dengan curhatan....saya tidak punya anak, makanya sekarang gak ada yang jaga...andai saya punya anak....si ibu kemudian menitikan airmata....

Beberapa hari kemudian dirumah sakit yang sama, seorang lelaki, yang agak kemayu, menyapa saya dan kami mulai mengobrol. Dia bercerita tentang ibunya yang tengah sakit yang akhirnya berujung pada....saya anak tunggal gak punya saudara, makanya sekarang saya sendirian menjaga ibu saya...andai saya punya saudara pasti ada teman berbagi...

Dua kondisi yang membuat orang berandai-andai...dan kedua orang itu masih muda...atau setidaknya belum lansia

Bertahun yang lalu ketika saya masih sering mengunjungi orang-orang tua di panti jompo...kakek nenek bercerita tentang anak-anaknya yang....hebat-hebat...dan ketika itu saya belum terlalu peka sehingga saya bertanya, "Berapa kali seminggu mereka datang menjenguk?"

Jawabnya:

...Anak saya di luar negeri....

....Biasanya cucu saya yang datang sore-sore...

...Mereka tidak pernah datang...

bahkan ada yang diam tidak menjawab...

Seingat saya, hanya sekali saya mendengar seorang nenek yang mengatakan,"Saya senang di panti jompo ini karena banyak teman"

Mereka tidak lagi berandai-andai....hanya menerima saja keadaan mereka saat itu... (VRG)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun