Mohon tunggu...
Veronika Gultom
Veronika Gultom Mohon Tunggu... Administrasi - https://vrgultom.wordpress.com

IT - Data Modeler | Teknologi untuk semua orang, maka semua orang perlu melek teknologi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kota yang Berbeban Berat

29 Agustus 2019   01:48 Diperbarui: 29 Agustus 2019   13:44 361
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Padatnya Jakarta (kompas.com)

Namun tetap saja, hidup di Jakarta, sering terasa tua di jalan. Untuk jarak dekat saja, bisa berjam-jam kalau sedang macet. Pakai busway memang lebih cepat, tapi busway juga padat dan berdesak-desakan.

Dengan kondisi seperti itu, lama-lama memang tidak efektif hidup di Jakarta. Apalagi Jakarta juga adalah pusat pemerintahan. Sempat terpikir oleh saya, bagaimana mau mempercepat pelayanan masyarakat dan tugas-tugas pemerintahan lain, jika menuju tempat kerja saja makan waktu lama karena macet.

Mungkin mereka harus berangkat pagi sekali agar tidak terlambat. Kasihan juga. Belum lagi jika ada demo yang tidak ada sangkut paut langsung dengan pemerintah pusat. Yang bermasalah perusahaan A, B, C tetapi demonya di Istana Negara, minta pemerintah pusat turun tangan :D

Bagaimana pula saat banjir atau ada bencana alam lain, apakah kegiatan pemerintahan juga harus ikut 'lumpuh'? Seharusnya tidak, maka dari itu pusat pemerintahan akan lebih baik berada ditempat yang tidak rawan bencana. Apalagi, menurut penelitian, permukaan tanah Jakarta didaerah pesisir berkurang 4 meter dalam 40 tahun terakhir. 

Hal ini tentunya harus segera diatasi jika tidak mau berdampak lebih buruk. Jadi pemindahan ibukota memang harus dilakukan, agar pemerintah pusat dapat lebih baik dalam 'mengurus' negara dan Jakarta juga dapat berbenah diri.  

Dan apakah pusat pemerintahan itu selalu berarti pusat ekonomi, pusat perdagangan, pusat bisnis? Saya rasa fungsi-fungsi itu harus dipisahkan.

Pemerintah pusat sebaiknya fokus pada "mengurusi negara" dan biarkan masing-masing pemerintah daerah mengurusi daerahnya agar menjadi pusat perekonomian, pusat bisnis, di daerah itu sendiri agar penduduknya tidak perlu mengadu nasib ke Ibu Kota dan merasakan kejamnya Ibu Kota yang konon katanya lebih kejam daripada ibu tiri :D

Mungkin posisi pusat pemerintahan juga cukup menentukan "keadilan" bagi seluruh wilayah Indonesia. Posisi Kalimantan yang bisa dibilang di tengah-tengah kepulauan Indonesia, akan mendekatkan semua wilayah, Indonesia Centris. Jadi orang-orang di daerah tidak lagi harus 'mendekat' ke pusat pemerintahan karena semua wilayah sudah dekat.

Semoga, dengan pertimbangan yang matang dalam memindahkan ibu kota atau pusat pemerintahan ke lokasi yang tepat, Indonesia bisa lebih maju dan pembangunan dapat lebih merata di seluruh wilayah Indonesia dari Sabang sampai Merauke.

Dan semoga Jakarta yang sudah maju, dapat sedikit mengurangi bebannya dan mulai bebenah untuk lingkungan hidup yang lebih baik. Semoga langit Jakarta bisa lebih biru, berkurang macetnya, perkiraan ledakan penduduk di Jakarta di tahun 2030 tidak terjadi, dan sampah-sampahnya pun dapat dikurangi agar penduduknya lebih sehat. Dan tak ada lagi ungkapan, kejamnya ibu tiri tak sekejam ibu kota.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun