Mohon tunggu...
Veronika Gultom
Veronika Gultom Mohon Tunggu... Programmer/IT Consultant - https://vrgultom.wordpress.com

IT - Data Modeler; Financial Planner

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Akun Fiktif Pendaftar Paspor?

22 Januari 2018   01:32 Diperbarui: 22 Januari 2018   04:38 2808
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
http://nasional.kompas.com/read/2018/01/19/15421101/polisi-dalami-laporan-ditjen-imigrasi-terkait-permohonan-fiktif-paspor

Kalau dikira-kira secara logika, untuk proses pembuatan passport ini setelah data permohonan dicatat, ada proses lanjutan untuk data checking ke database dinas kependudukan (mengingat sekarang sudah e-ktp), approval, dan cetak passport. Karena banyaknya data dan ada step-step yang harus dilakukan per satu permohonan, karena passport ini sifatnya pribadi, maka terjadilah antrian. Taruhlah untuk membuat satu passport itu 5 menit data checking, 5 menit cek foto, 5 menit approval, 5 menit cetak buku. kalau semua lancar berarti 20 menit untuk sampai cetak buku. Selanjutnya tanda tangan dan pengecekan akhir yang dilakukan diluar sistem. 

Selama proses didalam sistem, berapa banyak passport yang dapat dikerjakan dalam satu waktu bersamaan/paralel. Jika sistem tidak dapat menghandle proses paralel, proses akan menjadi lambat. Satu permohonan harus menunggu permohonan yang lain selesai. Sama seperti proses manual dimana petugas yang mengerjakan hanya satu orang. 

Jika memang ada proses yang harus dikerjakan manual misalkan memastikan foto yang ada adalah benar-benar foto orang tersebut, mengapa tidak dibatasi saja jam operasional sistem untuk menghindari antrian panjang dalam sistem dan untuk memberikan waktu pada sistem komputer dan sistem manual untuk melakukan proses sesuai ketentuan. 

Security juga perlu dicek, apakah database dapat diakses oleh orang luar yang tak berkepentingan. 

Semoga akar permasalahan dapat segera diketahui agar dapat diambil tindakan yang tepat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun