Menikah Sederhana, Bahagia Lebih Lama?
Studi yang dilakukan oleh University of Virginia, Amerika Serikat, menemukan bahwa pasangan yang menghabiskan lebih sedikit uang untuk pernikahan cenderung memiliki pernikahan yang lebih bahagia dan langgeng. Salah satu alasannya adalah karena mereka tidak memulai pernikahan dengan beban hutang, sehingga dapat fokus pada pembangunan hubungan, bukan masalah finansial.
Di Indonesia, tren menikah sederhana juga mulai dilirik oleh beberapa pasangan muda. Konsep intimate wedding, yang hanya dihadiri oleh keluarga dan sahabat terdekat, semakin populer. Selain lebih hemat, konsep ini dianggap lebih bermakna karena pasangan dapat lebih menikmati momen spesial mereka tanpa terlalu banyak distraksi.
Alternatif: Menikah Megah Tanpa Merogoh Kantong Terlalu Dalam
Namun, bagi yang tetap ingin memiliki elemen "kemegahan" dalam pernikahan, ada beberapa solusi kreatif untuk menekan biaya tanpa mengorbankan kualitas:
Prioritaskan Anggaran: Tentukan elemen yang paling penting bagi Anda. Apakah itu dekorasi, makanan, atau dokumentasi? Fokuskan anggaran pada elemen tersebut.
Gunakan Vendor Lokal: Vendor lokal sering kali menawarkan harga yang lebih terjangkau dibandingkan vendor besar.
Ciptakan Konsep Unik: Alih-alih meniru tren, ciptakan konsep yang lebih personal. Misalnya, menggunakan dekorasi DIY atau lokasi unik seperti taman atau rumah pribadi.
Batasi Jumlah Tamu:Â Semakin banyak tamu, semakin besar pula anggaran katering dan tempat. Dengan membatasi jumlah tamu, Anda bisa menghemat cukup banyak biaya.
Refleksi: Apa Esensi Pernikahan?
Pada akhirnya, penting untuk kembali ke pertanyaan mendasar: apa tujuan dari pernikahan? Apakah untuk menyenangkan hati orang lain, atau membangun komitmen yang kokoh dengan pasangan? Pesta mewah tidak menjamin kebahagiaan rumah tangga, sementara pesta sederhana pun tidak mengurangi makna sakral dari pernikahan itu sendiri.