Hidup di negara lain sering kali membuat perantau merasa kehilangan, terutama dalam hal makanan. Di banyak negara Barat, supermarket tidak menyediakan rempah seperti daun jeruk, lengkuas, atau bahkan cabe rawit. Akibatnya, perantau kerap merasa jauh dari budaya mereka sendiri.
Misalnya, seorang mahasiswa Indonesia di Jerman mungkin kesulitan menemukan bahan untuk membuat rendang. Serai, daun salam, dan santan kerap menjadi barang langka. Ditambah lagi, harga rempah yang tinggi sering membuat mereka berpikir dua kali sebelum memasak hidangan khas tanah air.
Survei yang dilakukan oleh lembaga riset menunjukkan bahwa 60% perantau merasa kehilangan koneksi budaya, terutama dalam hal makanan. Namun, lebih dari 75% tetap berusaha memasak masakan Indonesia sebagai cara untuk mengobati rasa rindu mereka.
Solusi Kreatif: Menyulap Rempah Lokal
Di tengah keterbatasan, kreativitas menjadi kunci. Banyak perantau yang memanfaatkan bahan lokal untuk menciptakan rasa yang mendekati masakan asli. Misalnya:
Menggunakan cabe merah biasa sebagai pengganti cabe rawit.
Mengandalkan jahe lokal untuk menggantikan lengkuas.
Mencampur bumbu-bumbu alternatif untuk mencapai cita rasa yang diinginkan.
Era digital juga membantu para perantau menemukan solusi. Blog, video tutorial, hingga grup media sosial banyak membahas cara memasak masakan Indonesia dengan bahan-bahan yang tersedia di luar negeri. Dengan informasi ini, banyak perantau berhasil menciptakan hidangan autentik yang mendekati rasa asli.
Akses Rempah di Luar Negeri
Meski tantangan tetap ada, beberapa solusi membantu para perantau mendapatkan rempah-rempah: