1. Pendekatan Holistik dalam Penilaian: Evaluasi tidak hanya berfokus pada hasil akhir, tetapi juga pada proses belajar siswa. Pendekatan seperti portofolio, proyek, dan penilaian formatif bisa membantu siswa belajar tanpa tekanan berlebihan.
2. Peran Orang Tua dan Guru dalam Mendukung Siswa: Membangun komunikasi antara siswa, guru, dan orang tua bisa membantu mengurangi tekanan yang dirasakan oleh siswa. Dengan cara ini, siswa merasa didukung dalam proses belajarnya, bukan sekadar dinilai berdasarkan angka.
3. Fokus pada Pengembangan Karakter: Selain kemampuan akademis, penting bagi sekolah untuk memperhatikan pengembangan karakter siswa. Ini termasuk keterampilan sosial, komunikasi, dan rasa percaya diri, yang semuanya penting dalam kehidupan sehari-hari.
Kesimpulan: Mencari Keseimbangan
UN memang menjadi instrumen penting dalam menciptakan standar pendidikan nasional. Namun, sistem ini juga perlu diperbaiki agar lebih seimbang dalam memenuhi kebutuhan siswa tanpa menimbulkan beban yang berlebihan. Dengan kolaborasi antara pemerintah, guru, siswa, dan orang tua, kita dapat menciptakan sistem pendidikan yang mendukung perkembangan siswa secara keseluruhan, bukan hanya pada nilai akademis. Di masa depan, semoga kita bisa membangun sistem evaluasi yang lebih manusiawi, di mana setiap siswa dapat belajar dan berkembang dengan nyaman.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H