Mohon tunggu...
Syinchan Journal
Syinchan Journal Mohon Tunggu... Freelancer - Seorang Pemikir bebas yang punya kendali atas pikirannya

Begitu kau memahami kekuatan kata katamu, kamu tidak akan mengatakan apapun begitu saja. Begitu kau memahami kekuatan pikiranmu, kamu tidak akan memikirkan apapun begitu saja. Ketahuilah Nilaimu

Selanjutnya

Tutup

Love

Lonely Marriage Aisyah binti Muzahim: Mencari Makna di Balik Perbedaan

2 November 2024   03:15 Diperbarui: 2 November 2024   04:06 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Marriage (freepik.com/Freepic.diller)

Pernikahan Asiyah dan Fir'aun mengajarkan bahwa perbedaan nilai hidup yang mendasar dapat menciptakan jarak yang tak terlihat tetapi terasa sangat nyata. Kisah ini juga menggarisbawahi pentingnya memiliki prinsip yang kuat, bahkan jika itu berarti harus menjalani hidup dengan rasa terasing. Asiyah menolak kekuasaan yang bertentangan dengan keyakinannya, dan ia bertahan dalam pernikahan yang berat hingga akhir hayatnya.

Bagi kita, pelajaran dari Asiyah adalah pentingnya keteguhan hati dalam menghadapi perbedaan besar dalam hubungan. Cinta bukanlah sesuatu yang mudah didapat, apalagi ketika dibarengi dengan perbedaan prinsip. Tetapi, cinta sejati sering kali hadir di saat kita tetap kuat dalam prinsip kita dan tidak melepaskan pegangan pada keyakinan meski dihadapkan dengan ujian terberat.

Statistik dalam Kesehatan Mental Akibat Isolasi dalam Pernikahan

Menurut beberapa penelitian terkini, pernikahan yang tidak memiliki keselarasan nilai memiliki risiko tinggi terhadap stres, depresi, dan bahkan gangguan kecemasan. Data menunjukkan bahwa sekitar 20-30% individu dalam pernikahan yang penuh konflik nilai merasa kesepian dan mengalami ketidakpuasan emosional. Di sisi lain, penelitian juga menunjukkan bahwa pasangan yang memiliki kesamaan nilai hidup cenderung memiliki hubungan yang lebih sehat secara emosional.

Menjaga Hubungan yang Sehat dengan Mengedepankan Komunikasi dan Empati

Salah satu cara untuk menghindari kesepian dalam hubungan adalah dengan terus mengedepankan komunikasi yang jujur dan empati. Meskipun kita mungkin tidak sepenuhnya sepaham dengan pasangan kita, menghargai sudut pandang mereka dan berdiskusi secara terbuka adalah langkah awal untuk menghindari kesenjangan emosional.

Dalam hadist riwayat Imam Bukhari, Rasulullah SAW bersabda: "Seorang mukmin dengan mukmin lainnya seperti bangunan yang saling menguatkan." (HR. Bukhari)

Penutup Kisah Asiyah adalah contoh nyata bahwa pernikahan tanpa keselarasan bisa terasa kosong dan kesepian. Meski demikian, kekuatan iman dan prinsip kuat dalam menghadapi perbedaan adalah jalan bagi Asiyah untuk menemukan makna hidup.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun