Mohon tunggu...
Syinchan Journal
Syinchan Journal Mohon Tunggu... Freelancer - Seorang Pemikir bebas yang punya kendali atas pikirannya

Begitu kau memahami kekuatan kata katamu, kamu tidak akan mengatakan apapun begitu saja. Begitu kau memahami kekuatan pikiranmu, kamu tidak akan memikirkan apapun begitu saja. Ketahuilah Nilaimu

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Hindari Silent Killer Agar Tidak Merasakan "Lonely Marriage"

31 Oktober 2024   14:36 Diperbarui: 31 Oktober 2024   14:41 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

4. Silent Judgement: Menyimpan kritik atau ketidakpuasan dalam hati dapat menciptakan jarak emosional. Menurut Harvard Business Review, komunikasi yang terbuka dan jujur adalah kunci untuk menghindari perasaan negatif yang terpendam.

5. Silent Resentment: Kekecewaan yang tidak diungkapkan dapat menumpuk dan menyebabkan konflik yang lebih besar di kemudian hari. Gottman Institute menyatakan bahwa pasangan yang tidak mengatasi masalah kecil cenderung mengalami masalah yang lebih besar dalam jangka panjang.

6. Silent Loneliness: Perasaan kesepian dapat muncul tanpa disadari ketika komunikasi dan keintiman berkurang. National Institute of Mental Health melaporkan bahwa kesepian dapat berkontribusi pada masalah kesehatan mental seperti depresi dan kecemasan.

Dampak "Silent Killer" Terhadap Pernikahan

Lonely marriage dapat berdampak negatif pada kesehatan mental dan fisik. Menurut American Journal of Psychiatry, individu yang merasa kesepian dalam pernikahan memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami depresi, stres, dan masalah kesehatan fisik seperti penyakit jantung.

Cara Mencegah "Silent Killer" dalam Pernikahan

1. Mulai dengan Komunikasi Jujur dan Terbuka: Penelitian menunjukkan bahwa komunikasi yang baik dapat meningkatkan kepuasan dalam pernikahan. Usahakan untuk berbicara tentang perasaan dan harapan secara rutin.

2. Ciptakan Waktu Berkualitas Bersama: Menurut Psychology Today, pasangan yang meluangkan waktu untuk melakukan aktivitas bersama memiliki hubungan yang lebih kuat dan lebih bahagia.

3. Saling Mendengarkan dengan Empati: Mendengarkan dengan penuh perhatian dapat meningkatkan rasa saling menghargai dalam hubungan. Journal of Social and Personal Relationships menunjukkan bahwa empati dalam komunikasi dapat memperkuat ikatan emosional.

4. Diskusikan Kekecewaan Secara Sehat: Mengatasi masalah dengan cara yang konstruktif dapat mencegah akumulasi perasaan negatif. Gottman Institute menyarankan untuk menggunakan "I-statements" untuk mengekspresikan perasaan tanpa menyalahkan pasangan.

5. Batasi Penggunaan Gadget: Mengatur waktu tanpa gadget dapat meningkatkan interaksi dan koneksi emosional. Menurut American Psychological Association, mengurangi penggunaan teknologi dapat meningkatkan kualitas hubungan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun