Mohon tunggu...
Syinchan
Syinchan Mohon Tunggu... Freelancer - Seorang Pemikir bebas yang punya kendali atas pikirannya

Begitu kau memahamii kekuatan kata katamu, kamu tidak akan mengatakan apapun begitu saja. Begitu kau memahami kekuatan pikiranmu, kamu tidak akan memikirkan apapun begitu saja. Ketahuilah Nilaimu

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Avoidant Attachment: Kenapa Mereka Takut Dekat dan Butuh Ruang Sendiri

14 Oktober 2024   09:00 Diperbarui: 14 Oktober 2024   09:21 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

2. Takut Kehilangan Kebebasan

Salah satu karakteristik umum dari orang dengan avoidant attachment adalah ketakutan mereka akan kehilangan kebebasan jika terlalu dekat dengan orang lain. Bagi mereka, hubungan yang terlalu erat bisa terasa menekan, seperti ada batasan atau aturan yang membuat mereka nggak bebas melakukan apa yang mereka mau.

Mereka takut jika terlalu dekat, mereka akan kehilangan kendali atas hidup mereka atau terjebak dalam situasi yang membuat mereka merasa terikat. Jadi, mereka lebih memilih menjaga jarak agar tetap merasa bebas dan mandiri.

3. Menghindari Ketergantungan Emosional

Orang dengan avoidant attachment juga cenderung menghindari ketergantungan emosional pada orang lain. Mereka sering merasa bahwa bergantung pada orang lain terlalu berisiko. Kalau terlalu bergantung, ada kemungkinan mereka akan terluka atau kecewa. Karena itu, mereka lebih nyaman mengandalkan diri sendiri dan menjaga jarak agar tetap terlindungi dari potensi luka emosional.

Ketergantungan emosional, bagi mereka, bisa dianggap sebagai kelemahan atau ancaman. Mereka takut bahwa semakin mereka dekat dengan seseorang, semakin besar kemungkinan mereka akan terluka jika hubungan tersebut gagal.

4. Sulit Memproses Emosi

Orang dengan avoidant attachment sering merasa kesulitan untuk mengidentifikasi dan memproses perasaan mereka sendiri, apalagi untuk membagikannya dengan orang lain. Ketika mereka merasa tertekan atau sedih, respons alami mereka adalah menarik diri dan memproses emosi tersebut sendirian, daripada berbagi dengan pasangan atau teman.

Karena itu, mereka cenderung terlihat dingin atau nggak peduli, padahal sebenarnya mereka hanya nggak tahu bagaimana cara mengelola perasaan mereka atau merasa nggak nyaman membicarakan hal tersebut.

Bagaimana Menghadapi Orang dengan Avoidant Attachment?

Kalau kamu punya pasangan, teman, atau anggota keluarga yang punya gaya avoidant attachment, penting untuk tahu bagaimana cara menghadapi mereka dengan tepat. Berikut beberapa tips yang bisa kamu lakukan untuk menjaga hubungan tetap berjalan baik:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun